Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bakal tegas terkait insiden senjata api milik direktur BUMN.
Sepucuk pistol milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara, dilaporkan meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
"Pasti dong (sanksi tegas) kalau ada hitam di atas putihnya. Saya menterinya saja enggak bawa pistol. Masa ketemu rakyat mau nakut-nakutin, kan mau melayani," kata Erick dimintai tanggapannya di GBK Arena, Jakarta, Rabu (19/4).
Baca juga : Polisi Benarkan Pistol yang Meletus di Bandara Milik Dirut BUMN Berinisial HW
Erick menegaskan pejabat di BUMN harus melayani rakyat. Akan sangat buruk persepsinya jika sampai membawa senjata.
"Kalau saya menteri saja nggak bawa pistol. Memang dateng ke rakyat mau nakut-nakutin? Ketemu rakyat kan mau melayani. Ketemu rakyat kok bawa pistol, kan kita melayani," ujarnya. (Z-5)
Polisi belum mengetahui apakah senjata api jenis revolver itu merupakan rakitan atau bukan
Polisi menemukan 10 peluru kaliber 5,56 milimeter, 11 peluru kaliber 9 milimeter dan satu peluru pendek.
Polisi menyebut tersangka dijerat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Namun, Yusri tak membeberkan secara detail tempat dan waktu penangkapan terhadap AM alias S dilakukan.
Helmy menjelaskan senjata api yang ditemukan penyidik dari bos EDCCash berupa Senjata Api Carl Walther Waffenfabrik warna hitam beserta magasin.
Sebelumya, beredar di media sosial mengenai rekaman video memperlihatkan keributan dua orang pria di tepi jalan. Pengendara mobil disebut sempat mengeluarkan pistol.
Arnold mengakui bekerja di United merupakan suatu hak istimewa. Ia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama ini.
DIREKTUR Utama PT Taspen ANS Kosasih melaporkan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ke Polres Jakarta Pusat, Senin (5/9).
BPJS Ketenagakerjaan dengan sigap menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) guna mengidentifikasi peserta yang turut menjadi korban.
Grup beranggotakan empat wanita berbakat asal Negeri Ginseng itu baru saja menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan selama dua hari yakni 11-12 Maret lalu.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa BPJS Kesehatan sangat setuju dengan penyesuaian tarif INA-CBG.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved