Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KABID Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti lain terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang laki-laki melakukan tindakan asusila terhadap seorang anak dibawah umur.
"Doakan saja mudah-mudahan tidak lama lagi kasus ini, sekali lagi ini tidak dibenarkan apalagi kalau korbannya anak di bawah umur," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/10).
Ia juga mengatakan, masih mencari tahu kebenaran yang terjadj dan motif dari pelaku melakukan hal keji tersebut.
"Mudah-mudahan hasil penyelidikan yang dilakukan satreskrim polres Jakbar dalam beberapa hari kedepan berhasil," ujar Zulpan.
Sebelumnya beredar video memperlihatkan adegan asusila di media sosial. Parahnya dalam postingan yang diunggah di akun twitter @kautsarazhr1, tampak seorang pria seperti melakukan tindak asusila atau aksi kejahatan seksual kepada seorang anak laki-laki.
Dalam video itu disebut korban dicabuli di tengah empang atau kubangan air di daerah Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam video yang beredar terlihat lokasi empang yang diduga menjadi tempat pencabulan. Perekam video lalu merekam tindakan pencabulan yang diduga dilakukan pelaku di dalam empang tersebut. (OL-6)
POS pengamanan yang dibangun di lokasi Fasilitas Umum (Fasum) Taman Segitiga Blok C-1, RW 09, perumahan Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat diklaim dibangun oleh PT. Taman Kedoya Barafasusasaa
WARGA perumahan Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat memprotes fasilitas umum (fasum) Taman Segitiga Blok C-1 di perusahaan tersebut telah dibangun pos pengamanan.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan bahwa peristiwa kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga pada pukul 14.40 WIB.
Peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.
POLISI mengungkap bahwa kakek yang meneriaki seorang perempuan dengan perkataan teroris dan melakukan penganiayaan di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat, telah di-blacklist TransJakarta.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kembangan AKP Karta saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, menyebutkan, tidak ada pengalihan lalu lintas selama 10 hari ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved