Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu tembok pembatas di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh akibat banjir setelah hujan deras yang mengguyur dari Kamis (6/10) siang. Tiga orang siswa dinyatakan tewas dalam kejadian tersebut. Polisi pun memasang garis polisi di tempat kejadian.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Nur Pawaidudin mengatakan saat ini kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar setelah diterjang banjir dan tembok pembatas sekolah roboh. Ia mengatakan pihaknya akan mencari tempat untuk siswa melanjutkan proses belajar mengajar.
"Untuk proses belajar mengajar kita lihat dulu. Tentu kondisi yang kena banjir tidak mungkin digunakan, sebelum diperbaiki mungkin kita cari tempat lain agar proses belajar tetap berjalan. Jadi anak-anak gak boleh rugi," kata Nur di lokasi, Kamis (6/10) petang.
Namun, ia belum memastikan tempat untuk siswa melanjutkan proses belajar mengajar. Ia mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk penanganan lokasi dan korban dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Satu Siswa MTs Korban Tembok Roboh tengah Dievakuasi
"Kita hari ini fokus pada penanganan bencana dulu," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan menanggung semua biaya perawatan korban luka-luka. Selain itu, pihaknya juga akan menyantuni korban yang meninggal dunia.
"Besok insya Allah kita dari kemenag ke rumah duka baik yang di Depok dua orang, Jakarta satu orang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tembok di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jaksel, roboh akibat banjir imbas hujan deras yang terjadi sejak siang. Tiga siswa dinyatakan tewas, yakni Dika, Dendis, dan Adnan E. Mereka merupakan siswa kelas 8.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada pukul 18.15 WIB, di sekolah tersebut masih terendam banjir sekitar 30 sentimeter. Barang-barang seperti meja hingga kursi yang berada di dalam sekolah terlihat mengambang akibat genangan air.
Sejumlah petugas Suku Dinas Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) mengerahkan mobil pompa untuk menyedot air dari dalam sekolah. Selain itu, petugas lainnya menyisir lingkungan sekolah guna memastikan tidak adanya lagi korban yang tertinggal. (OL-16)
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
Legoland School Challenge akan diselenggarakan pada 22-23 September 2025 di Legoland Malaysia Resort.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
TIM penyelamat di Myanmar terus melakukan pencarian korban gempa di reruntuhan bangunan. Sebanyak empat orang korban diselamatkan dari reruntuhan setelah tertimbun
DINDING dengan waterproofing (pelapis kedap air) yang tidak mudah bocor, lembap, dan kerusakan struktural lain merupakan faktor penting dalam bangunan.
Wilayah utara Jalur Gaza mengalami kehancuran besar akibat berbulan-bulan serangan udara Israel, yang menyebabkan kerusakan masif pada rumah-rumah dan infrastruktur.
Mengukur dalam proses pembangunan gedung atau bangunan lainnya bukan hanya soal "akurasi" semata, tetapi juga tentang kualitas dan efisiensi biaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved