Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LEMBAGA Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) melakukan survei untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat selama 5 tahun kinerja kepemimpinan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. Survei dilaksanakan pada 20-30 Juli 2022.
Pada pemaparan hasil survei ICRT ini, hadir beberapa tokoh yang ikut memberikan pandangan di antaranya Rocky Gerung, Mohamad Taufik (politisi), serta Legisan S Samtafsir Direktur ALINSAN (Relawan Anies Baswedan).
Temuan ICRC mendapati bahwa selama 5 Tahun memimpin DKI Jakarta, mayoritas masyarakat puas atas kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sebesar 76,9%. Kepuasaan itu tertuju pada faktor-faktor seperti aspek kinerjanya bagus 26,5%, Jakarta lebih rapi 12,6%, banyak perubahan 12,6%, Anies orangnya pintar (10,4%), Anies orangnya ramah (9,7%), terbukti hasil kerjanya 8,1%, pembangunan JIS 5,8%.
Jika mengukur pada aspek penanganan banjir di DKI Jakarta mayoritas publik sebesar 59,5%, mengungkapkan bahwa Pemerintah DKI Jakarta yaitu pasangan Gubernur dan wakil Gubernur Anies Baswedan-Riza Patria telah berhasil dalam menangani permasalahan banjir di Jakarta, yang mengungkapkan tidak berhasil sebesar 29,3%, yang mengungkapkan tidak tahu/tidak jawab sebesar 11,1%.
"Jika Presiden Jokowi pernah menjabat sebagai Gubenur DKI sebentar dapat membawa bukti realisasi pembangunan infrastruktur yang baik. Anies Baswedan pun memiliki kesempatan yang lebih potensial memberikan dampak lebih signifikan jika dirinya mendapuk jabatan kepemimpinan yang lebih tinggi di kemudian hari," ungkap peneliti ICRT, Hadi dalam keterangannya, Minggu (21/8).
Dalam pemaparannya Rocky Gerung mengatakan kepuasan pada hasil kinerja Anies Baswedan erat kaitannya dengan karakter pribadinya. Bagi dirinya nilai elektabilitas tidak lebih penting dari kecakapan pribadi secara etik di depan masyarakatnya.
"Berkat tangan Anies Baswedan, kota ini (Jakarta) menjadi kota metropolitan sekaligus kota yang berpikir, yang mesti kita pamerkan adalah intelektualitas dan moralitas bukan sebatas elektabilitas saja,” katanya.
Politisi Mohamad Taufik menjelaskan hasil survei ini relevan dengan kondisi saat ini di Jakarta. Ada kepuasan masyarakat dengan penopangan fasilitas dan akses yang membuat lingkungan hidup di Jakarta baik dan lebih mudah.
“Saya tinggal di Jakarta dari kecil, jadi saya tahu perbedaan dari semua perubahan hasil kepemimpinan Gubenur di DKI Jakarta,” ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: Lomba 17-an di Marunda Jadi Ajang Konsolidasi Dukungan untuk Ganjar
Jika PPP ingin kembali eksis, sudah sewajarnya harus membuka diri dengan merangkul semua pihak
ANIES Baswedan turut menjadi salah satu tokoh ternama yang melayat Ibrahim Sjarief Assegaf. Sosok Ibrahim, suami Najwa Shihab meninggal dunia pada Selasa, (20/5) siang.
KABAR Ibrahim Sjarief Asegaf, suami Najwa Shihab meninggal dunia, menjadi perhatian banyak kalangan. Beberapa tokoh ikut melayat seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.
Cari tahu partai politik Anies Baswedan! Telusuri perjalanan karir politiknya, dari akademisi hingga tokoh publik. Informasi lengkap dan relevan di sini!
Kisah cinta masa muda Anies Baswedan akan segera diangkat ke layar lebar lewat film bertajuk Senyum Manies Love Story.
Cari tahu partai politik yang menaungi Anies Baswedan! Temukan fakta menarik dan perjalanan politiknya di sini.
Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A tahun 2022 lalu, Populix mengaku berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dinyatakan terbaik karena dianggap berhasil menurunkan ongkos naik haji.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan bersama. termasuk dua paslon lain yang terlibat pada kontestasi Pilkada Serentak 2024.
PASANGAN M Toha-Rohman mengalami peningkatan elektabilitas di Pilkada Musi Banyuasin berdasarkan survei FIXPOLL Indonesia.
KE manakah 'berlabuh' suara pendukung Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta? Kiranya jawabannya bukan 'golput' atau tidak menggunakan hak pilih.
Digitalisasi tersebut, menurut Hanta, yang dapat menjadi salah satu penyebab mengapa Persepi tidak mampu memeriksa maupun memverifikasi dua set data yang diberikan oleh Poltracking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved