Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Anggota DPR Dorong Sekolah Jadi Motor Penggerak Pluralisme di DKI Jakarta

Thomas Harming Suwarta
11/8/2022 22:22
Anggota DPR Dorong Sekolah Jadi Motor Penggerak Pluralisme di DKI Jakarta
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani(Dok. Pribadi)

TEKAIT adanya temuan kasus intoleransi dan diskriminasi yang masih banyak terjadi di sekolah-sekolah di Jakarta, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani meminta pemerintah baik Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi maupun Kementerian Agama serta pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pendampingan yang rutin dan serius pada sekolah-sekolah di Jakarta. 

Sekolah menurut Christina harus menjadi tempat para peserta didik mendapatkan pembelajaran mengenai nilai-nilai Pancasila seperti pluralisme, semangat bhineka tunggal Ika, kerja sama atau gotong royong dalam perbedaan, bukan sebaliknya menjadi tempat suburnya praktek-praktek intoleran. 

Christina mendorong adanya kesadaran bersama baik pada peserta didik, pendidik atau guru, para pengambil kebijakan untuk menjadikan sekolah-sekolah di Jakarta sebagai motor penggerak pluralisme.

"Kita tentu saja prihatin bahwa di Jakarta masih cukup banyak ditemukan kasus intoleransi dan lebih disayangkan lagi itu terjadi di sekolah-sekolah yang kita harapkan justru menjadi tempat pendidikan nilai-nilai pluralisme. Rasanya dari kejadian yang terungkap belakangan ini baik kejadian kecil maupun besar yang menyangkut intoleransi menjadi alarm untuk kita segera berbuat sesuatu. Mari kita bangun gerakan bersama yang positif bagaimana kita justru mendorong sekolah di Jakarta harus jadi motor penggerak pluralisme," ungkap Christina kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/8).

Baca juga : 15 Siswa 1 Guru SMAN 8 Kota Depok Positif Covid-19, PTM Dihentikan 7 Hari

DKI Jakarta menurut Christina, adalah kota plural yang memperlihatkan Indonesia seutuhnya karena terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya. Maka sangat disayangkan apabila citra tersebut tercoreng karena kejadian-kejadian intoleran di sekolah-sekolah seperti ramai jadi pemberitaan belakangan ini. 

"Kami dorong agar pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah memberi perhatian khusus pada sekolah-sekolah di Jakarta agar tidak ada lagi kejadian serupa. Jakarta malah harusnya menjadi contoh untuk daerah lain di Indonesia bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun semua punya tempatnya di Jakarta dan dihargai," tegas Christina.

Dia sendiri mengaku selama ini memberi perhatian serius pada sosialisasi Pancasila ke sekolah-sekolah melalui agenda sosialisasi empat pilar MPR RI. 

"Selama ini kita cukup rutin mendatangi sekolah-sekolah untuk lakukan sosialisasi. Bagi saya sekolah memang harus jadi basis utama gerakan pluralisme karena anak-anak sekolah ini adalah generasi penerus bangsa. Kita juga punya perhatian yang sama untuk menjaga Jakarta menjadi rumah yang aman untuk semua tanpa membeda-bedakan suku, agama maupun budayanya," pungkas Christina. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya