Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TENAN di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi diminta lebih meminimalisir dampak lingkungan. Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk ‘Eco Industrial Park’ yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) bersama dengan Kawasan Industri Lippo Cikarang belum lama ini.
Seminar 'Eco Industrial Park' (EIP) ini mendapat perhatian serius seluruh pelaku serta pengelola kawasan industri yang diundang. Acara ini dihadiri oleh manajemen berbagai industri di kawasan Industri Lippo Cikarang.
Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan mengemukakan, 'Eco Industrial Park' dapat memperbaiki performansi ekonomi bagi industri-industri di dalamnya melalui minimalisasi dampak lingkungan. Menjadikan industri menjadi EIP harus didukung penuh oleh industri itu sendiri bukan saja oleh Pengelola Kawasan.
“Kami berharap, pada tahun 2027 kawasan industri di Indonesia 75% sudah masuk pada 'Eco Industrial Park',” ungkap Adie dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (1/8).
Baca juga: Orang Muda dan Nelayan Kalbar Harapkan Presiden 2024 Peduli Lingkungan
Dalam pemaparan seminar, Chief Technical Adviser United Nations Industrial Development Organization' (UNIDO) Salil Dutt menyampaikan, ‘Eco Industrial Park’ merupakan kawasan industri yang dikelola dengan mempromosikan kolaborasi lintas industri dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk manfaat bersama terkait kinerja ekonomi, sosial serta lingkungan.
“Beberapa keunggulan penerapan ‘Eco Industrial Park’ antara lain sebagai pendorong perusahaan dalam menghadapi persaingan, industri akan lebih menguasai ekspor, mendorong industri untuk memunculkan inovasi baru serta memberikan dampak positif bagi efisiensi biaya,” ungkap dia.
Perwakilan PT Schneider Electric Manufacturing Devina Satyapraba Raditya menyampaikan, ‘best practice’ industri di perusahaannya, mengatakan, pihaknya menggunakan digitalisasi untuk me-‘monitoring’ penggunaan energi dan pembuangan limbahnya. Sehingga bisa melakukan evaluasi dan juga mengurangi penggunaan yang berlebih terhadap energi. (Gan)
Event ini digelar Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dengan kategori Fun Run 5K dan 10K, Trail Run 27K dan 50K.
Sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia, dihitung mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, hingga limbah
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Selain menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga dinilai dapat membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang membuatnya, sehingga turut mendukung perekonomian rumah tangga.
Peringatan Hari Bumi Internasional sebagai momentum penting untuk mengingatkan akan tanggung jawab menjaga kelestarian planet yang kita tinggali.
Dalam kolaborasi ini, Melaney tidak hanya memberikan namanya, tetapi juga terlibat secara langsung dalam setiap tahap pembuatan parfum.
Samuel Wongso merefleksikan semangat inovatif dari Where Next Club ketika ia melanjutkan warisan Wong Hang Tailor, label fashion ikonik yang telah berkiprah di dunia mode Indonesia sejak 1933
Di balik gemerlapnya panggung fesyen, terdapat tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh para desainer. Persaingan tidak sehat membuat desainer sulit untuk meraih keuntungan
Berkat konsistensi dan kecintaan terhadap kuliner, Michelle Ongko dan Olivia berhasil membuktikan bisnis kuliner mereka mampu bertahan di tengah gempuran tren kuliner ‘kekinian’.
Ketiga menu tersebut yakni Fire Chicken, Flying Chicken, dan Richicken.
INDUSTRI perhotelan di Indonesia memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang. Di baliknya, terdapat sosok-sosok pemimpin yang menjadi teladan. Salah satunya ialah Christian Jacob.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved