Tenant Kawasan Industri Diharapkan Meminimalisir Dampak Lingkungan

Gana Buana
01/8/2022 21:00
Tenant Kawasan Industri Diharapkan Meminimalisir Dampak Lingkungan
Seminar Eco Industrial Park yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian Indonesia bersama dengan Kawasan Industri Lippo Cikarang.(DOK IST)

TENAN di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi diminta lebih meminimalisir dampak lingkungan. Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk ‘Eco Industrial Park’ yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) bersama dengan Kawasan Industri Lippo Cikarang belum lama ini. 

Seminar 'Eco Industrial Park' (EIP) ini mendapat perhatian serius seluruh pelaku serta pengelola kawasan industri yang diundang. Acara ini dihadiri oleh manajemen berbagai industri di kawasan Industri Lippo Cikarang.

Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan mengemukakan, 'Eco Industrial Park' dapat memperbaiki performansi ekonomi bagi industri-industri di dalamnya melalui minimalisasi dampak lingkungan. Menjadikan industri menjadi EIP harus didukung penuh oleh industri itu sendiri bukan saja oleh Pengelola Kawasan.

“Kami berharap, pada tahun 2027 kawasan industri di Indonesia 75% sudah masuk pada 'Eco Industrial Park',” ungkap Adie dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (1/8).

Baca juga: Orang Muda dan Nelayan Kalbar Harapkan Presiden 2024 Peduli Lingkungan 

Dalam pemaparan seminar, Chief Technical Adviser United Nations Industrial Development Organization' (UNIDO) Salil Dutt menyampaikan, ‘Eco Industrial Park’ merupakan kawasan industri yang dikelola dengan mempromosikan kolaborasi lintas industri dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk manfaat bersama terkait kinerja ekonomi, sosial serta lingkungan.

“Beberapa keunggulan penerapan ‘Eco Industrial Park’ antara lain sebagai pendorong perusahaan dalam menghadapi persaingan, industri akan lebih menguasai ekspor, mendorong industri untuk memunculkan inovasi baru serta memberikan dampak positif bagi efisiensi biaya,” ungkap dia. 

Perwakilan PT Schneider Electric Manufacturing Devina Satyapraba Raditya menyampaikan, ‘best practice’ industri di perusahaannya, mengatakan, pihaknya menggunakan digitalisasi untuk me-‘monitoring’ penggunaan energi dan pembuangan limbahnya. Sehingga bisa melakukan evaluasi dan juga mengurangi penggunaan yang berlebih terhadap energi. (Gan)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya