Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Jakarta Barat memberikan tips agar warga dapat membedakan hewan atau ternak sehat dengan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Penyakit mulut dan kuku ini mempunyai ciri khusus dari fisik," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Barat, Iwan Indrianto dikutip dari Antara, Jumat (20/5).
Iwan mengatakan, ciri hewan yang terjangkit PMK, yakni memiliki luka bintik di mulut, lidah dan gusi. "Ciri-cirinya yang jelas jika diperiksa mulutnya itu seperti banyak sariawan atau pecah-pecah, lidahnya juga banyak sariawan," kata Iwan.
Karena sariawan, menurut Iwan, hewan kehilangan nafsu makan sehingga akan terlihat sedikit kurus. Selain itu, di bagian kuku kaki terlihat luka sayatan sehingga kakinya tidak kuat untuk menopang tubuh hewan.
Iwan menjelaskan, jika warga menemukan hewan ternak dengan gejala seperti itu, maka warga bisa langsung melapor ke pihaknya agar bisa ditangani lebih lanjut.
Baca juga : Bangkitkan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pemkot Tangerang Kolaborasi dengan Apindo
Sejauh ini, Iwan beserta jajarannya sudah memeriksa hampir 1.700 hewan ternak yang terdiri dari sapi, kerbau dan kambing.
Ribuan hewan ternak tersebut diperiksa dari 78 tempat ternak atau penampungan hewan yang mayoritas berada di kawasan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Barat.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut, Iwan belum menemukan adanya hewan yang bergejala PMK. Namun jika pihaknya menemukan hewan terjangkit PMK dalam pemeriksaan selanjutnya, petugas akan langsung membawa hewan tersebut untuk diperiksa.
"Pertama melakukan pemeriksaan secara laboratorium, selain itu diberikan vitamin untuk penyembuhan dari hewan tersebut supaya tidak lebih menjalar dan kita akan isolasi hewan tersebut," kata Iwan. (Ant/OL-7)
Kabupaten Blora dipilih sebagai lokasi pengembangan Balai Ternak karena memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba.
Pemilihan Trenggalek sebagai lokasi program didasarkan pada potensi lokal yang tinggi dalam pengembangan peternakan domba.
Program Balai Ternak merupakan bagian dari upaya Baznas dalam memberdayakan ekonomi mustahik melalui pengelolaan ternak secara komunal.
JELANG perayaan Idulfitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia.
Kementan distribusikan obat dan vitamin untuk ternak yang selamat dari banjir Bekasi.
Tantangan terbesar yang dihadapi peternak binaan Baznas meliputi kondisi geografis, aksesibilitas lokasi, cuaca, hingga fluktuasi harga pakan dan ternak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved