Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
EKONOMI Indonesia mulai goncang pada awal 1998. Ini akibat krisis finansial Asia sepanjang 1997-1999. Kegoncangan ekonomi ditandai dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin anjlok dari 2.380 lompat menjadi 16-17 ribuan.
Utang luar negeri juga terus membengkak sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turun drastis. Bantuan IMF yang digadang-gadang untuk membantu ternyata dinilai semakin memperparah keadaan Indonesia. Bank pun kewalahan melayani nasabah yang mengambil dananya secara besar-besaran.
Salah satu peristiwa yang muncul dari dampak krisis moneter itu ialah kerusuhan pada 13 Mei-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota Jakarta. Hal itu juga terjadi di beberapa daerah lain. Pada kerusuhan ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amuk massa, terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Medan dan Surakarta.
Tragedi Trisakti ialah peristiwa penembakan pada 12 Mei 1998 terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Presiden kedua RI Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas ialah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998).
Baca juga: Ada Hepatitis Akut, Pemprov DKI Masih Lanjutkan PTM
Mereka tewas tertembak di dalam kampus dan terkena peluru tajam di tempat-tempat vital. Akibatnya, mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.
Pada pukul 20.00 dipastikan empat mahasiswa tewas tertembak dan satu dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil autopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan. (OL-14)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAMĀ Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Usman menilai tak sepantasnya Yusril sebagai pejabat pemerintah mengeluarkan pernyataan yang keliru tentang hak asasi manusia.
Peringatan Tragedi 12 Mei menjadi pengingat bahwa ada empat mahasiswa Trisaksti yang gugur saat memperjuangkan reformasi.
Ziarah tersebut merupakan sikap para pejuang reformasi yang menolak lupa atas tragedi berdarah 25 tahun lalu.
UPAYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan janji menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa lalu dinilai belum maksimal.
Prinsip dasar restorative justice adalah adanya pemulihan pada korban yang menderita akibat kejahatan dengan memberikan ganti rugi kepada korban, perdamian, pelaku melakukan kerja sosial.
Walau pahit, sejarah ini harus tetap diinformasikan pada kaum muda, tidak boleh sampai dilupakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved