Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyebut pencapaian vaksinasi penguat atau booster di DKI tak secepat vaksin primer.
Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 12.439.851 orang (123,4%), dengan proporsi 70% merupakan warga ber-KTP DKI dan 30% warga KTP Non DKI.
Baca juga: Wagub: KPK Sebut Potensi Kebocoran APBD DKI Jakarta Tinggi
Jumlah yang divaksin dosis 1 per Kamis (17/3) sebanyak 3.107 orang. Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.491.299 orang (104%), dengan proporsi 73% merupakan warga ber-KTP DKI dan 27% warga KTP Non DKI.
Jumlah yang divaksin dosis 2 sebanyak 4.611 orang. Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan.
Kemudian, untuk total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 1.755.583 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 per Kamis (17/3) ada 41.062 orang.
Menurut dia ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal ini. "Iya itu juga kita sama-sama gemes ayo itu. Artinya begini, kelihatannya sekarang orang yang booster lebih senang kalau booster ada di dekat rumahnya, di dekat tempat tinggal. Kita berusaha memperbanyak mobile vaksin," kata Dwi saat dikonfirmasi, Jumat (18/3).
Di samping itu, faktor lainnya adalah banyak warga yang memilh jenis vaksin booster. Padahal, Kementerian Kesehatan telah menjamin bahwa efektivitas vaksin jenis apapun sama baiknya bagi masyarakat.
"Sama saja sebenarnya. Ada yang KIPI demam dan ada yang tidak. Jadi sama saja," ungkapnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin booster di aplikasi Peduli Lindungi segera melakukan vaksin booster. Vaksin booster penting sebab, kekebalan tubuh yang terbentuk melalui vaksin primer memiliki jangka waktu tertentu.
Terlebih lagi, sifat virus covid-19 yang akan selalu bermutasi.
"Dia akan selalu bermutasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Karena itu ada booster. Dan mungkin bisa jadi kita butuh dosis keempat dan seterusnya sampai beberapa tahun ke depan," jelasnya. (OL-6)
Sedangkan transmisi lokal sudah mencapai sedikitnya 1.152 kasus atau 45,6% dari keseluruhannya.
"Kita akan buka gerai ini selama satu bulan dari tanggal 3 Februari hari ini sampai 3 Maret 2022 dan setiap hari kita siapkan 300 sampai 500 vaksin booster," kata Sambodo,
Ajang balapan yang diinisiasi Polda Metro Jaya ditunda sementara waktu imbas meningkatnya kasus covid-19 di DKI Jakarta
Pemprov DKI sudah menyuntikkan vaksin covid-19 dosis pertama terhadap 12,14 juta orang dan vaksin dosis kedua mencapai 10 juta orang.
Acara vaksinasi booster dengan sasaran 1.600 orang ini menggunakan vaksin AstraZeneca dan Moderna serta vaksin dosis 1 dan 2 dengan menggunakan Astrazeneca dan Moderna.
Masyarakat dapat mendaftar dan mengecek jadwal melalui tautan di https://bit.ly/VaksinBoosterKetuaDPRDDKI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved