Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Berita ini sudah di-publish oleh: Astri Novaria pada Rabu, 29 Desember 2021 13:41 WIB
DEWAN Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mencatat armada Transjakarta mengalami 508 kecelakaan sepanjang 2021 ini. Seluruh operator pun tercatat pernah mengalami insiden kecelakaan baik ringan maupun sedang.
Baca: Liburan Sekolah Telah Tiba, Yuk Berlibur di Hotel Aja
Ketua Komisi Kelaiakan dan Keselamatan DTKJ, Prayudi, mengatakan, dari seluruh operator, Perum PPD menempati urutan teratas kecelakaan terbenyak sebesar 34% disusul oleh Mayasari Bhakti 32%.
"Di tempat ketiga ada Steady Safe 16%," kata Prayudi dalam diskusi Outlook Transportasi DTKJ 2021-2022, Rabu (29/12).
Di sisi lain, operator terendah angka kecelakaan yakni Bianglala Metropolitan dan Pahala Kencana masing-masing hanya menyumbang 1% kecelakaan.
Prayudi pun berharap hal ini menjadi catatan bagi Transjakarta. Operator-operator yang memiliki angka kecelakaan terbanyak ini adalah operator yang memang memiliki spesialisasi mengoperasikan bus-bus di dalan kota Jakarta dan Bodetabek.
"Sementara yang minim kecelakaan ini memang berpengalaman mengoperasikan bus antar kota antar provinsi. Mungkin bisa ada saling share informasi juga antar operator," lanjut Prayudi.
Dari 508 kecelakaan tersebut paling banyak terjadi pada Januari yakni 75 kecelakaan dan terkecil terjadi pada November ada 1 kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi bervariasi dari mulai bus terbakar, menabrak separator, menabrak kendaraan lain, menabrak pejalan kaki, hingga menabrak fasilitas umum seperti pos polisi. (Put)
Dalam insiden tersebut, ada 2 orang yang menjadi korban, satu di antaranya langsung bisa dievakuasi dalam kondisi stabil dan selanjutnya dirujuk ke RS Prof Ngoerah Denpasar.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved