Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLDA Metro Jaya menegaskan belum memperbolehkan sepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta. Hal ini pun berlaku pada akhir pekan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo wiyono menyampaikan, JLNT Casablanca memang pernah mengalami uji coba agar bisa dilintasi oleh sepeda setiap Sabtu dan Minggu pagi.
Namun, saat ini ujicoba tersebut sudah dihentikan lantaran sempat menuai polemik dan dianggap diskriminatif. Pasalnya, hanya sepeda jenis tertentu saja yang mendapatkan izin untuk melintasi JLNT Casablanca.
"JLNT itu memang belum boleh dilalui oleh sepeda. Waktu itu memang pernah diwacanakan dan diuji coba. Tapi kan menimbulkan pro kontra. Karena sebagian kelompok merasa dibedakan antar sepedanya," ujar Argo saat dikonfirmasi, Selasa (16/11).
Baca juga: Dua Hari Operasi Zebra, Polisi Tindak 775 Kendaraan Pelanggar
Adapun hingga saat ini, belum ada rencana untuk menguji coba JLNT untuk para pesepeda ataupun perubahan aturan yang mengizinkan sepeda melintasi jalan tersebut.
"Belum ada perubahan aturan. Kalaupun ada, kemarin informasi dari Dinas Perhubungan itu nanti wacananya, aturannya akan dimasukkan ke Pergub (Peraturan Gubernur) perluasan Car Free Day," ungkapnya.
"Tapi kan CFD sendiri sampai sekarang ini belum diberlakukan kembali kan," pungkasnya.
Sebagai informasi, sejumlah rombongan pesepeda ditindak petugas kepolisian karena nekat melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta. Namun, para pesepeda tidak dikenakan sanksi tilang dan hanya diberikan teguran.
Argo menjelaskan, rombongan pesepeda tersebut tertangkap oleh petugas melintasi JLNT Casablanca pada Minggu (14/11) pagi
Saat itu, petugas kepolisian yang berjaga di lokasi sedang bergerak ke bagian atas JLNT Casablanca melakukan patroli.
"Sebetulnya petugas itu sudah melakukan penjagaan di ujung Barat, maupun ujung timur. Yang Ke arah tanah abang maupun ke arah kampung melayu," ujar Argo saat dihubungi, Selasa (16/11).
Ketika melihat tidak ada petugas, kata Argo, rombongan pesepeda itu pun akhirnya naik ke JLNT Casablanca dan tidak mengindahkan rambu larangan bagi sepeda untuk melintas.
"Kebetulan yang ke arah kampung melayu itu petugas lagi mau jalan patroli ke atas. Nah terus rombongan itu naik, karena lihat enggak dijaga diujungnya," kata Argo.
Meski begitu, Argo menyebut bahwa petugas hanya menegur itu dan tidak memberikan sanksi tilang terhadap para pesepeda tersebut.
Alasannya, kepolisia ingin mengedepankan tindakan persuasif dan mengedukasi para pesepeda sehingga tidak mengulangi pelanggaran tersebut.
"Jadi itu pertimbangan petugas. Lebih dikedepankan ke persuasifnya dulu, daripada penindakan represif. Tetapi artinya memang tidak boleh dan itu membahayakan bagi pesepeda sendiri sebetulnya," ungkap Argo. (OL-4)
Saat ini uji coba rode bike masih diselenggarakan. Itu dilakukan sembari menunggu keputusan gubernur sebagai dasar pembolehan pembukaan jalan layang tersebut untuk rode bike.
Kent khawatir jika pesepeda terlalu diistimewakan dalam hal ini melintas di Jalan Sudirman-Thamrin dan JLNT, pengendara sepeda motor akan melakukan protes dan akan meminta diperlakukan sama.
PEMPROV DKI Jakarta tidak memberikan izin sepeda non-road bike untuk melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Ini alasannya.
Ia mengimbau agar seluruh pihak yang memiliki masukkan dan saran berkoordinasi langsung dengan Dishub DKI.
"JLNT membutuhkan kondisi fisik yang biasa berlatih sepeda dan tentu dari sisi keselamatan ini menjadi prioritas pemerintah menyediakan jalur khusus road bike ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved