Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kota Bekasi dan Sumbawa Barat Bahas Pengelolaan Air Limbah Domestik

Rudi Kurniawansyah
27/10/2021 11:15
Kota Bekasi dan Sumbawa Barat Bahas Pengelolaan Air Limbah Domestik
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin membahas Twinning Program Pengelolaan Air Limbah Domestik.(MI/Dok Pemkot Bekasi)

WAKIL Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Bupati Sumbawa Barat W Musyafirin membahas Twinning Program Pengelolaan Air Limbah Domestik antara Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Bekasi.

Turut serta secara virtual adalah UNICEF Chief of Wash Kannan Nadar  melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan dibuka dengan sambutan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Tri mengatakan keputusan pemanfaatan teknologi tidak lain adalah untuk menjaga mutu air limbah domestik. Selain itu untuk kelestarian alam, limbah dari home industri, apartemen, dan restoran harus dikontrol dengan baik.

Baca juga: Kota Bekasi Juara Pertama Paritrana Awards se-Jawa Barat

"Sekarang ini tidak hanya berbicara tentang mengelola tinja, tapi air limbah domestik secara keseluruhan yang berasal dari kegiatan usaha, restoran, home industry, apartemen, pusat perbelanjaan, harus dikontrol pembuangannya," kata Tri Adhianto, Rabu (27/10).

Bupati Sumbawa Barat W Musyafirin menjelaskanmengenai program unggulan Kabupaten Sumbawa Barat terkait 5 pilar sanitasi layak berbasis masyarakat (STBM). 

Program itu menitikberatkan pada pemberdayaan gotong royong. Salah satu bentuk implementasi dari pemberdayaan gotong royong ini adalah penyediaan akses sanitasi yang layak melalui program jambanisasi.

Program Jambanisasi merupakan program unggulan dari agenda 100 hari pertama Bupati dab Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat terpilih 2016-2021.

"Fokus utama program tersebut adalah pembangunan jamban untuk rumah tangga miskin sebanyak 6.212 unit dan tersebar di 193 blok wilayah," jelasnya.

Sementara Kannan Nadar mengatakan Indonesia sebenarnya sudah banyak tersedia pasokan air bersih namun masyarakatnya masih memilih untuk buang air sembarangan. 

Maka dilakukanlah banyak proses dalam meningkatkan akses pengelolaan sanitasi yang aman. Diantaranya menyediakan intensif, men-develop uniter yang menyediakan air limbah, serta menyediakan pendanaan untuk septic tank yang sesuai standar.

"Dengan adanya program ini, diharapkan adanya penyediaan sanitasi yang aman untuk daerah masing-masing antara Kabupaten Sumbawa dan Kota Bekasi. Diharapkan apa yang dilakukan dalam program 5 pilar STBM dapat bermanfaat bagi Kabupaten Sumbawa Barat," pungkas Nadar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya