Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGURUS Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Norman Lianto mengatakan partainya mengikuti proses hukum pada kasus nasi kotak di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara di Kepolisian Sektor Koja.
"Pada saat ini, divisi hukum kami sudah berada di Polsek Koja malah, sedang melakukan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP)," kata Norman saat mendampingi Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI Giring Ganesha menjenguk warga Kampung Beting yang dirawat di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Senin (25/10) malam.
Norman mengatakan belum mengetahui kandungan apa di dalam nasi kotak yang menyebabkan sejumlah warga mengalami mual dan muntah.
"Belum, kami tunggu hasil lab saja," kata Norman.
Baca juga: Giring Minta Kader PSI Dampingi Korban Keracunan Nasi Kotak
Sebelumnya, Kepala Polsek Koja Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rasyid mengatakan anggotanya langsung menyelidiki sampel nasi kotak yang dibagikan kader PSI kepada sejumlah warga Koja, Jakarta Utara yang diduga menyebabkan keracunan.
Rasyid mengatakan sampel nasi kotak berisi sayur buncis, telur, dan tempe orek tersebut dikirimkan ke Laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat sebagai bagian dari penyelidikan awal.
"Jadi, kami belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Rasyid kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (25/10).
Ia mengatakan hasil pemeriksaan uji sampel nasi kotak dari laboratorium paling cepat keluar malam ini.
Oleh karena itu, sembari menunggu hasil uji lab keluar, anggota Polsek Koja sedang melakukan pendataan terhadap para saksi yang nantinya menjalani pemeriksaan.
Dalam peristiwa itu, terdapat 35 warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara mengalami mual dan muntah, diduga setelah mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan PSI Jakarta Utara.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI Giring Ganesha, saat ditemui di RS Koja, Senin (25/10) malam, mengatakan 23 orang sempat dirawat di Rumah Sakit Koja, namun 18 orang sudah dibolehkan pulang, sehingga tersisa lima orang lagi yang saat ini masih dirawat.
"Masih ada lima lagi yang dirawat. Kita doakan agar semua baik-baik saja," kata Giring.
Ia menambahkan kader PSI DKI Jakarta, selama 24 jam, akan terus mendampingi sejumlah korban diduga keracunan nasi kotak yang dibagikan kepada warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.
"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.
PSI akan menanggung seluruh biaya perawatan hingga sembuh. (Ant/OL-1)
Anak bisa mengalami dehidrasi saat keracunan makanan karena muntah dan diare yang tidak kunjung henti. Untuk mengatasinya bisa dengan memberikan air putih dengan jumlah sedikit namun sering
"Selang 15 menit, lalu meminta ke kamar karena badan tambah panas, 10 menit kemudian baby Sulthan muntah-muntah sepanjang malam."
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved