Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) telah melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat atau pasar tradisional.
Sejak awal, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) telah menyampaikan PeduliLindungi tidak bisa diimplementasikan di pasar dalam waktu singkat ini.
"Bukan berarti kami tidak setuju. Kami tetap mendorong agar pemerataan vaksinasi di pasar tradisional itu dilakukan, tetapi faktanya memang ini masih belum," kata Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Muhammad Ainun Najib dalam keterangan tertulis, Minggu (26/9) malam.
Ikappi menilai banyak hal yang harus diperbaiki. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan melalui zoom meeting beberapa waktu yang lalu menyampaikan beberapa faktor tentang sulitnya PeduliLindungi diberlakukan di pasar tradisional. Ini yang harus menjadi catatan dan pentingnya pemerintah dan pihak pengelola pasar mempersiapkan terlebih dahulu beberapa faktor-faktor yang menjadi kendala.
Ikappi pun memberikan beberapa catatan penting yang perlu dipikirkan. Pertama, akses vaksin yang belum merata di pasar-pasar tradisional membuat pedagang masih belum cukup banyak mendapatkan vaksin.
"Kami terus mendorong agar vaksinasi itu dilakukan di pasar tradisional," tuturnya.
Baca juga: IKAPPI Minta Mendag Cabut Peryataan Soal Pasar dan Vaksin
Kedua, persoalan PeduliLindungi itu sendiri. Bagi pedagang yang punya catatan kesehatan yang tidak bisa divaksin itu juga harus mendapatkan alternatif yang dipersiapkan di PeduliLindungi. Jadi PeduliLindungi tidak hanya sertifikat vaksin tetapi juga ada pilihan menu berupa surat keterangan dokter untuk bisa masuk ke pasar.
"Selain komorbid kami juga memikirkan pedagang yang baru saja terkena covid-19. Dia harus menunggu selama 3 bulan untuk bisa divaksin. Itu juga harus didapatkan keterangan dari dokter atau sertifikat sementara dari PeduliLindungi dan hal-hal lain," ujarnya.
Ketiga, perangkat PeduliLindungi yang ada di pasar tradisional, perangkat itu ada dua, pertama scaning barcode yang ada di depan pasar. Perangkat ini masih manual membutuhkan waktu cukup lama dan bisa mengakibatkan penumpukan karena SDM keamanan pasar terbatas. Kemudian untuk perangkat smarphone itu tidak semuanya dimiliki oleh pedagang.
Pedagang belum memiliki banyak smartphone sehingga PeduliLindungi tidak bisa diakses oleh pedagang, apalagi tidak banyak yang melek teknologi.
"Banyak faktor yang seharusnya bisa di perbaiki terlebih dahulu tetapi apapun yang terjadi kalau memang itu dipaksakan kami berharap tidak saklek pemerintah atau pengelola pasar karena akan terjadi gesekan," tukasnya.(OL-5)
Mulai tanggal 1 Maret, layanan aplkiasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat.
Layanan vaksinasi di Stasiun Gambir dan Pasar Senen dibuka setiap hari pada pukul 08.00 -12.00 WIB.
Uji coba dilakukan di 11 stasiun yakni Depok, Pasar Minggu, Bekasi Timur, Serpong, Jurangmangu, Jakarta Kota, Juanda, Sudirman, Palmerah, Kebayoran, dan Manggarai
"Setiap tamu dan karyawan wajib memindai barcode melalui aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat untuk makan maupun masuk kerja di restoran, rumah makan, dan kafe."
Pengunjung yang akan melakukan rekreasi ke Taman Impian Jaya Ancol wajib melengkapi dirinya dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Pengunjung yang akan melakukan rekreasi ke Taman Impian Jaya Ancol wajib melengkapi dirinya dengan aplikasi PeduliLindungi dan wajib sudah divaksinasi.
"Jangan salahkan oknum pedagang yang nakal. Jika pengawasan dilakukan secara benar, kami yakin para pedagang akan tertib."
“Bukan meniadakan pasar tradisional, tapi menjaga pasar tradisional menjadi pasar yang sehat, pasar yang efisisen, pasar yang semua ekosistemnya itu berjalan dengan baik."
Harga dan stok sejumlah komoditas pangan penting untuk dijaga ketika Ramadan. Sebab, permintaan bahan pokok bisa melambung hingga 50%.
Meski pemerintah mematok harga MinyaKita sebesar Rp14 ribu per liter, namun Ikappi meragukan produk tersebut dapat dijual dengan harga yang sama di seluruh wilayah.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyatakan, kondisi harga beras saat ini masih stabil tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved