Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENYELUNDUPAN narkoba semakin marak dalam beberapa hari terakhir. Teranyar, Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 324,3 kg sabu yang dilakukan jaringan Thailand dan Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS), I Nyoman Adi Peri, menyebut adanya lingkaran setan jadi penyebab masalah narkoba di Indonesia tak kunjung usai.
Baca juga: Polrestabes Palembang Sita Puluhan Benih Lobster Bernilai Miliaran Rupiah
"Iya, masalahnya ini kan lingkaran setan. Lingkaran setan itu, pertama, adalah disparitas harga, antara sumber produsen dengan daerah tujuan untuk penyebaran narkoba," ungkap Nyoman kepada Media Indonesia, Jumat (20/8).
Hal itulah yang membuat Indonesia menjadi favorit jaringan internasional menyebarkan barang haram tersebut. "Kita tahu sendiri, kurang lebih di Malaysia atau Singapura pasaran jenis sabu 1 kg Rp300 juta," terangnya.
Maka, lanjut Nyoman, ia mengimbau agar seluruh stake holder yang bertugas mengawal peredaran narkoba dari perbatasan laut Indonesia untuk bekerjasama.
"Artinya di perairan laut, ada 6.000 kapal melewati laut Indonesia. Apakah pemantauan kapal-kapal itu oleh Bakamla, Bea Cukai, BNN, Bareskrim mempunyai alat terintegrasi atau tidak?," ungkapnya.
"Yang kedua, disparitas harga terlalu mencolok dengan harga narkoba di Malaysia dan negara sekitar. Indonesia ini mahal sehingga cenderung permintaan banyak, otomatis penawaran banyak," tambahnya.
Intinya, instansi-instansi yang bertugas menjaga laut Indonesia dari penyelundupan narkoba sudah seharusnya memiliki alat integrasi yang bisa diakses masing-masing.
"Apalagi, garis pantai kita terpanjang kedua di dunia. Kalau gak dilakukan kontrol teknologi, keluar masuknya kapal, pasti jaringan internasional bisa mudah masuk ke Indonesia."
Belum lagi, kata Nyoman, sistem hukum di Indonesia memungkinkan untuk oknum lebih mudah diajak kompromi. "Ya, mungkin ada oknum di darat maupun di laut yang mungkin bermain sehingga jaringan internasional itu sudah memahami kondisi di Indonesia," pungkasnya. (J-2)
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
BEA Cukai Sabang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sabang menindak tiga kapal nelayan yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika di wilayah perairan Sabang.
BEA Cukai telah resmi menutup Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I Tahun 2025.
Bea Cukai membentuk Satgas Nasional Anti-Penyelundupan guna memperkuat pengawasan, menekan praktik ilegal, dan menjaga penerimaan negara.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
KANTOR Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY berhasil menggagalkan upaya distribusi barang kena cukai (BKC) hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal.
Kehadiran BNN di Bali diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dalam mendorong berbagai perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved