Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pusat Perbelanjaan akan Tolak Pengunjung Jika Kapasitas Dekati 50%

Putri Anisa Yuliani
16/5/2021 17:45
Pusat Perbelanjaan akan Tolak Pengunjung Jika Kapasitas Dekati 50%
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta(MI/Ramdani)

KETUA Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pusat perbelanjaan siap untuk menolak pengunjung bila kapasitas di dalam pusat perbelanjaan sudah mendekati 50%. Penolakan tersebut bisa dilakukan dengan memasang tanda pada papan ketersediaan parkir kendaraan.

Selain itu, pada pengunjung yang menggunakan angkutan umum bisa dihalau saat di pintu masuk oleh petugas keamanan mall. Menurutnya, dengan hal ini akan membuat keramaian tidak terpusat di satu kawasan saja sehingga pemerataan pendapatan bisa dilakukan.

"Bisa memasang tanda bahwa parkir penuh. Dengan begitu kan pengunjung sudah berpikir sendiri bahwa di dalam kondisinya sudah penuh. Maka mereka akan cari mall yang lain atau tidak jadi ke mall," kata Budi saat dihubungi, Minggu (16/5).

Selain itu, menghadapi keramaian pengunjung di masa libur Lebaran ini, pihaknya bersama pengelola pusat perbelanjaan telah memastikan protokol kesehatan berjalan ketat. Apabila di dalam toko kapasitas pengunjung sudah 50%, pengunjung lainnya yang hendak masuk ke toko harus mengantre dengan prosedur jaga jarak.

Baca juga : Selama Libur Lebaran, KRL Jabodetabek Layani 3,2 Juta Pelanggan

"Kan pengunjung begitu lihat antrean panjang otomatis dia mundur. Dia cari ke toko lain, atau datang lagi hari berikutnya yang mungkin lebih sepi," jelasnya.

Menurutnya, kapasitas di pusat perbelanjaan di Ibu Kota hingga saat ini masih terpantau ramai namun masih dalam batas kapasitas 50%. Arus keluar masuk pengunjung pun diatur.

Keramaian ini diprediksi terjadi puncaknya hari ini karena diperkirakan mulai besok sudah ada beberapa sektor perusahaan yang mulai aktif beroperasi kembali.

"Tapi biasanya sampai H+7 itu masih ramai. Karena swasta masih banyak libur. Kalau kantor pemerintahan kan sudah selesai pekan ini liburnya," terangnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik