Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Anies Berencana Ubah Nama Kota Tua Jadi Batavia

Kautsar Bobi
29/4/2021 08:00
Anies Berencana Ubah Nama Kota Tua Jadi Batavia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat penandatanganan perjanjian pembentukan perusahaan pengelola Kota Tua.(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mewacanakan mengubah nama Kota Tua menjadi Batavia. Nama Batavia sempat melekat pada kawasan Kota Tua di era kolonial Belanda.

"Mungkin kita perlu mempertimbangkan untuk menamai kawasan ini sebagaimana dulu dinamai, seperti yang tertulis di belakang ini, Batavia," ujar Anies dalam acara penandatanganan Pembentukan Joint Venture Kota Tua-Sunda Kelapa terkait revitalisasi kawasan tersebut, Rabu (28/4).

Anies menjelaskan nama Kota Tua telah banyak digunakan oleh sejumlah daerah untuk menjuluki kawasan yang dinilai bersejarah. Hal itu terlihat saat menggunakan mesin pencari Google untuk mengetahui seluk beluk Kota Tua. Berbeda halnya dengan Batavia.

Baca juga: Anies Kaji Pembatasan Objek Pariwisata Selama Lebaran

"Batavia mempunyai sejarah panjang. Kalau kita Google kata Batavia, muncul link-link menarik berbahasa Inggris, Belanda dan Indonesia, berlatar abad 16-18," jelasnya.

Kendati demikian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada tim joint venture untuk mempertimbangkan wacana tersebut. Tentunya dengan melibatkan pakar-pakar yang berkompeten.

"Dengan begitu nanti kita akan punya satu karakter tersendiri," tuturnya.

Anies menginginkan rencana merevitalisasi kawasan Kota Tua tidak hanya meniru negara lain. Upaya merevitalisasi itu diyakini akan membutuhkan waktu lama dan perlu berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

"Kolaboratif melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar. Secara masif yang dikelola bukan sejumlah bangunan saja, tetapi kawasan seluas 240 hektare dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua," bebernya.

Lebih lanjut, mantan menteri pendidikan itu menginginkan Kota Tua tidak hanya sebagai destinasi wisata semata, tetapi juga dapat menciptkan peluang ekonomi. Serta menjadi wadah bagi genarasi muda mengenal lebih sejarah Ibu Kota.

"Pengembangan Kota Tua ini tetap mengangkat masa lalu, tetapi tetap berorientasi ke masa mendatang. Kuno tetapi modern dan dinamis," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya