Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Depok Bebas Zona Merah Covid-19

Kisar Rajaguguk
21/4/2021 10:46
Depok Bebas Zona Merah Covid-19
Sosialisasi penggunaan masker(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

PETA zonasi risiko covid-19 menunjukkan wilayah Kota Depok berstatus zona oranye. Artinya, wilayah tersebut berada pada zona sedang.

Juru bicara Pemerintah Kota Depok untuk Covid-19 Dadang Wihana mengatakan Kota Depok saat ini berada dalam status zona oranye berdasarkan peta zona risiko daerah yang ditetapkan oleh pusat.

“Iya berdasarkan rilis data dari satgas pusat, Alhamdulillah kita sudah 13 minggu terakhir ini berada pada zona oranye,” kata Dadang, Rabu (21/4).

Dia mengharapkan agar warga tetap sama-sama mematuhi protokol kesehatan sehingga statusnya dapat ditingkatkan lagi. Dia mengingatkan semua pihak tidak lengah dan menurunkan prokes yang dapat berdampak pada status zona wilayah.

“Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan score karena memang ini sangat tergantung ikhtiar semua pihak, pemerintah maupun warga dalam rangka melakukan prokes. Kita ketahui pada Ramadan sekarang, aktivitas warga secara sosial dan ekonomi cukup tinggi, nah ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, kalau kita longgar maka dikhawatirkan ada peningkatan kasus kembali jadi ini yang harus kita sama-sama pahami, terutama di dalam kegiatan sosial keagamaan,” ucapnya.

Baca juga:  PPKM Depok Diperpanjang Hingga 19 April

Status zona daerah didasarkan atas indikator pusat yang dirilis oleh Satgas Pusat. Untuk zona kecamatan dan kelurahan dan ppkm mikro dihitung oleh satgas kota.

“Zonasi kecamatan dan kelurahan menggunakan indikator kesmas sama yang digunakan satgas pusat jadi 14 parameter. Sedangkan kalau untuk zona RT, parameternya berdasarkan inmendagri jadi dengan perhitungan jumlah rumah yang terpapar atau yang memiliki kasus covid dalam satu RT,” tuturnya.

Saat ini, untuk kasus harian terjadi antara 100-200 kasus. Jumlah ini lebih rendah dibanding dua pekan sebelumnya yang mencapai 200-300 per hari.

“Ya ini lebih rendah dibanding dua pekan lalu yang 200-300 selalu seperti itu. Ini karena pelaporan di kita alhamdulilah cukup lancar ya,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya