Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KOMISI C DPRD Provinsi DKI Jakarta mengkritisi kelengkapan data laporan keuangan PT Jakarta Tourisindo (Jaktour). Ke depan, Komisi C berharap BUMD tersebut dapat memperbaiki kualitas laporan keuangan.
“Apa yang dipaparkan oleh pihak Jaktour masih dalam skala makro, dalam arti tidak rinci. Ini rapat kita skorsing, insyaAllah tinggal menunggu persiapan dari Jaktour sendiri kapan kita ingin paparan lebih rinci,” kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Yusuf dalam keterangannya, Kamis (1/4).
Dalam laporan keuangan yang disampaikan, PT Jaktour hanya melaporkan sejumlah postur neraca keuangan dasar. Seperti, aset perusahaan Rp614,38 miliar, kewajiban Rp119,94 miliar, ekuitas (modal) tercatat Rp494,44 miliar. Sedangkan, pendapatan usaha Rp117,55 miliar, Beban Langsung Rp43,09 miliar, dan Bebas Usaha Rp79,45 miliar dan laba bersih PT Jaktour sebesar Rp2,71 miliar juga tercapai di tahun 2020.
“Alhamdulillah walaupun dalam situasi kondisi seperti ini masih ada laba bersih dan saya melihat memang laba bersih tersebut hasil dari tenaga kesehatan yang ada di hotel-hotel di DKI Jakarta,” ungkap Yusuf.
Baca juga: Hotel Diisi Nakes, PT Jaktour Justru Untung di 2020
Di lokasi yang sama, anggota Komisi C DPRD DKI Syahrial menyarankan agar PT Jaktour melengkapi data neraca keuangan disertai potensi laba rugi yang akan terjadi pada tahun anggaran berikutnya.
“Kita jangan terpesona dengan laba di 2020 ini, karena itu bisa saja laba keuntungan semu karena dibantu dengan covid-19. Kita harus profesional membawa Jaktour ini, keuntungan yang didapat dihasilkan dari usaha yang benar-benar dilakukan satu badan usaha dan juga pariwisata,” terangnya.
Anggota Komisi C DPRD DKI Adnani Taufiq mengatakan seharusnya PT Jaktour bisa melaporkan detail postur neraca keuangan secara lebih transparan kepada Komisi C.
“Tentang laporan keuangan kita minta supaya lebih detail terperinci dan komprehensif agar kita bisa mempelajari lebih lanjut,” sambung Adnani.(OL-5)
Model-model ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan risk appetite dan kebutuhan masing-masing lembaga keuangan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan lebih baik.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved