Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Komisi C Kritisi Laporan Keuangan PT Jaktour

Hilda Julaika
01/4/2021 09:54
Komisi C Kritisi Laporan Keuangan PT Jaktour
Ilustrasi laporan keuangan(thinkstock)

KOMISI C DPRD Provinsi DKI Jakarta mengkritisi kelengkapan data laporan keuangan PT Jakarta Tourisindo (Jaktour). Ke depan, Komisi C berharap BUMD tersebut dapat memperbaiki kualitas laporan keuangan.

“Apa yang dipaparkan oleh pihak Jaktour masih dalam skala makro, dalam arti tidak rinci. Ini rapat kita skorsing, insyaAllah tinggal menunggu persiapan dari Jaktour sendiri kapan kita ingin paparan lebih rinci,” kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Yusuf dalam keterangannya, Kamis (1/4).

Dalam laporan keuangan yang disampaikan, PT Jaktour hanya melaporkan sejumlah postur neraca keuangan dasar. Seperti, aset perusahaan Rp614,38 miliar, kewajiban Rp119,94 miliar, ekuitas (modal) tercatat Rp494,44 miliar. Sedangkan, pendapatan usaha Rp117,55 miliar, Beban Langsung Rp43,09 miliar, dan Bebas Usaha Rp79,45 miliar dan laba bersih PT Jaktour sebesar Rp2,71 miliar juga tercapai di tahun 2020.

“Alhamdulillah walaupun dalam situasi kondisi seperti ini masih ada laba bersih dan saya melihat memang laba bersih tersebut hasil dari tenaga kesehatan yang ada di hotel-hotel di DKI Jakarta,” ungkap Yusuf.

Baca juga:  Hotel Diisi Nakes, PT Jaktour Justru Untung di 2020

Di lokasi yang sama, anggota Komisi C DPRD DKI Syahrial menyarankan agar PT Jaktour melengkapi data neraca keuangan disertai potensi laba rugi yang akan terjadi pada tahun anggaran berikutnya.

“Kita jangan terpesona dengan laba di 2020 ini, karena itu bisa saja laba keuntungan semu karena dibantu dengan covid-19. Kita harus profesional membawa Jaktour ini, keuntungan yang didapat dihasilkan dari usaha yang benar-benar dilakukan satu badan usaha dan juga pariwisata,” terangnya.

Anggota Komisi C DPRD DKI Adnani Taufiq mengatakan seharusnya PT Jaktour bisa melaporkan detail postur neraca keuangan secara lebih transparan kepada Komisi C.

“Tentang laporan keuangan kita minta supaya lebih detail terperinci dan komprehensif agar kita bisa mempelajari lebih lanjut,” sambung Adnani.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya