Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Larangan Mudik, DKI Harus Lakukan Pengetatan Perjalanan

Hilda Julaika
26/3/2021 19:33
Larangan Mudik, DKI Harus Lakukan Pengetatan Perjalanan
Suasana di Terminal bus Antarkota AntarProvinsi Pulo Gebang(Antaa/Aprilio Akbar)

PEMERINTAH Pusat sudah memastikan mudik lebaran tahun ini dilarang karena masih dalam masa pandemi. Selain itu, perizinan mudik dikhawatirkan dapat mengganggu program vaksinasi yang saat ini sedang dilaksanakan. 

Anggota DPRD DKI Gilbert Simanjuntak, mengatakan Pemprov DKI Jakarta harus bersiap-siap dalam merespons kebijakan pusat ini. Utamanya dalam menerapkan pembatasan selama masa libur dan mudik lebaran 6-17 Mei 2021. 

“Sudah selayaknya Pemprov DKI tidak berbeda pendapat dengan pusat seperti sebelum-sebelumnya. Perlu ada pengetatan pembatasan di Jakarta,” kata Gilbert saat dihubungi, Jumat (26/3). 

Gilbert juga menyarankan adanya sosialisasi kepada masyarakat agar memahami maksud pelarangan mudik ini untuk kebaikan bersama. Agar tetap menghindari kerumunan dan tidak mengendurkan protokol kesehatan di tengah pandemi. Adapun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI juga harus dibuatkan aturan turunan terkait larangan mudik ini. 

“Untuk itu ASN DKI juga dapat diberi aturan yang sesuai. Demikian juga harus disiapkan moda transportasi, tempat rekreasi dan pemahaman masyarakat bahwa tujuannya adalah mencegah kerumunan untuk tidak kendor dalam menghadapi pandemi ini,” ujar politikus PDIP itu.

Baca juga : Mudik Dilarang, Wagub DKI Ajak Warga Silaturahmi Virtual

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani mengaku pelarangan mudik ini menjadi sesuatu yang berat bagi masyarakat. Terlebih pada tahun lalu, pelarangan mudik pun berlaku. Sehingga dirinya menyarankan jika ada masyarakat yang akan mudik sekalipun untuk menyiapkan kesehatan dan keamanan diri terlebih dahulu. 

Pemprov DKI Jakarta juga dimintanya untuk menyiapkan kebijakan dan sejumlah antisipasi. Hal ini dilakukan karena pasti akan ada masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik. 

“Ya perlu ada protokol kesehatan yang ketat untuk keberangkatan dan kedatangan kembali ke Jakarta. Apapun itu jangan sampai ada kasus-kasus paparan lagi. Dan menghimbau juga untuk meningkatkan kesadaran bagi para pemudik agar tetap patuh pada protokol yang dianjurkan agar setelah hari bahagia menjadi duka karena terpapar virus atau jatuh sakit,” pungkasnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta masyarakat untuk memanfaatkan teknologi agar dapat bersilaturahmi dengan kerabat saat Lebaran. Mengingat, pemerintah melarang mudik Lebaran pada tahun ini untuk menekan laju penyebaran covid-19.

Menurut Ariza, sapaan akrabnya, teknologi telah memudahkan manusia untuk tetap berkomunikasi jarak jauh selama pandemi. "Mudik nggak harus bertemu. Sekarang ada digital ada teknologi, ada IT, bisa melalui handphone," ujar Ariza di Balai Kota, Jumat (26/3). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik