Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Atasi Banjir Jakarta, Normalisasi Sungai akan Dilanjutkan  

Putri Anisa Yuliani
10/3/2021 21:08
Atasi Banjir Jakarta, Normalisasi Sungai akan Dilanjutkan  
Warga membangun saran MCK di bantaran kali ciliwung(Antara/Dhemas Reviyanto)

DIREKTUR Sungai dan Pantai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan alokasi dana sebesar Rp30 miliar di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk melakukan normalisasi kali di Jakarta tahun ini.

Sementara itu, sudah ada beberapa kilometer lahan di bantaran Kali Ciliwung yang sudah dibebaskan oleh Pemprov DKI Jakarta pada tahun lalu dan siap diidentifikasi untuk persiapan pengerjaan fisik normalisasi.

"Tahun ini bisa. Kita ada alokasi Rp30 miliar untuk normalisasi. Dari sisi Pemprov DKI Jakarta pun sudah mengonfirmasikan bahwa sudah ada lahan yang terbebaskan. Kita selanjutnya akan mengidentifikasi lahan-lahan guna memetakan pembangunan sheet pile," kata Bob saat dihubungi, Rabu (10/3).

BBWSCC, sambung Bob, juga sedang dalam proses inventarisir lahan yang akan dibebaskan tahun ini bersama Pemprov DKI Jakarta. Proses inventarisasi lahan yang akan dibebaskan untuk normalisasi dimulai dari identifikasi lahan, koordinasi dengan BPN untuk dilakukan penetapan bidang, membuat daftar nominatif, proses apraisal atau menilai harga lahan atau tegakkan, dan terakhir pembayaran.

Baca juga : Keterisian Tempat Tidur Isolasi Covid-19 di Jakarta Menurun

Jika pembebasan lahan bisa dilakukan juga tahun ini, pihaknya siap untuk melakukan normalisasi dengan mengajukan tambahan anggaran pengerjaan fisik kepada Kementerian Keuangan dan dibahas bersama DPR RI.

"Proses ini kita lakukan bersama dengan BPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan," imbuhnya.

Menurutnya, pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov DKI menyebar di banyak segmen dan tidak berurutan. Hal tersebut disebabkan Pemprov DKI Jakarta bersama BBWSCC sepakat untuk melakukan normalisasi di titik-titik yang menjadi prioritas pengendalian banjir karena kerap tergenang cukup parah.

"Lahannya menyebar, tidak lurus dengan yang sebelumnya sudah dibebaskan. Tapi kita berusaha untuk terus mengidentifikasi lahan-lahan supaya kita bisa lanjutkan yang sebelumnya kita sudah kerjakan. Kita juga ada titik-titik prioritas supaya manfaatnya bisa terasa bersama," tukasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya