Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Dua Tahun Beroperasi, MRT Jakarta Angkut 33 Juta Penumpang

Putri Anisa Yuliani
08/3/2021 14:00
Dua Tahun Beroperasi, MRT Jakarta Angkut 33 Juta Penumpang
Rangkaian gerbong MRT Jakarta beroperasi di tengah hujan.(MI/Susanto)

PADA Maret ini, MRT Jakarta genap beroperasi selama dua tahun. Moda transportasi itu pertama kali beroperasi pada 24 Maret 2019 lalu dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adapun MRT Jakarta resmi dibangun pada 10 Oktober 2013 silam. Koridor selatan-utara Lebak Bulus-Bundaran HI dengan jarak tempuh 15,7 km dibangun dengan anggaran sebesar Rp16 triliun. Selama dua tahun beroperasi, MRT Jakarta telah mengangkut 33 juta penumpang.

Baca juga: MTI Ingatkan Trotoar Hanya untuk Pejalan Kaki

"MRT Jakarta diresmikan pertama kali pada 24 Maret 2019. Sejak itu, lebih dari 33 juta orang telah menggunakan layanan kereta bawah tanah pertama di Indonesia," ungkap Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomoratomo dalam keterangan resmi, Senin (8/3). 

Saat ini, PT MRT Jakarta tengah membangun jalur MRT Jakarta fase 2 dari Bundaran HI menuju Kota yang rencananya akan selesai pada Maret 2025 (Bundaran HI—Harmoni) dan Agustus 2027 (Harmoni—Kota). Total panjang rute Bundaran HI ke Kota adalah 5,8 km.

Kemudian, PT MRT Jakarta juga akan melanjutkan pembangunan fase 3, yakni dari Kota menuju Ancol Barat dengan total rute 5,1 km. Di samping itu, PT MRT Jakarta juga membangun koridor barat-timur dengan rute Kalideres-Ujung Menteng, dengan total jarak tempuh 31 km. Serta, terintegrasi dengan koridor selatan-utara.

Baca juga: Gandeng Kejagung, MRT Jakarta Tunjuk Langsung Kontraktor Fase 2

"Kehadiran MRT Jakarta menjadi sebuah terobosan baru bagi transportasi publik. Tidak hanya meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga memberikan manfaat lain," papar Pratomo.

"Seperti, perbaikan kualitas udara dan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan. Seiring dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat, yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik," imbuhnya.(OL-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik