Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diprakirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat "normal" sampai "atas normal". Bisa juga cenderung lebih basah dari biasanya atau bila dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan, diprakirakan hingga Maret 2021 ini potensi hujan di kawasan Jabodetabek masih cukup tinggi. Namun intensitasnya akan cenderung menurun.
“Mulai April 2021 memasuki periode peralihan musim (pancaroba). Tetapi untuk berakhirnya masih akan diupdate kembali infonya berdasarkan analisis dan prediksi dari kedeputian klimatologi segera akan dirilis pada pertengahan atau akhir bulan maret 2021,” ujar Guswanto, ketika dihubungi di Jakarta, pada Jumat (5/3).
Menurut dia, saat ini potensi hujan ekstrem masih akan terjadi dibeberapa tempat di Indonesia sepanjang masih terjadi musim hujan. Dimana faktor-faktor seperti La Nina, siklon tropis, monsun asia, MJO, gelombang atmosfer, dan faktor lokal masih ada potensi mendorongnya cuaca ekstrim pada Maret hingga April depan.
Tetapi intensitas hujan ekstrem akan berkurang jika dibandingkan Februari sebagai puncak musim hujan. Pada saat ini La Nina diperkirakan akan terjadi setidaknya hingga Mei 2021. Kecenderungan Mei mendatang sebagai masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
“Namun diperkirakan Agustus dan September diprediksikan wilayah Indonesia memasuki kemarau. Musim kemarau tahun ini diprediksikan tidak sekering dibandingkan tahun lalu. Tetapi untuk berakhirnya masih akan diupdate kembali infonya berdasarkan analisis dan prediksi dari kedeputian klimtologi,” urai Guswanto.
Baca juga : Wagub DKI: Sumur Resapan Tak Ganggu Konstruksi Jalan Layang
Untuk musim hujan pada tahun 2020/2021 dipengaruhi fenomena La Nina, terjadi sejak awal Oktober 2020. Diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021.
Hal ini bisa dipantau dengan kondisi indeks SOI yang cenderung positif (>10) dan NINO 3.4 yang cendenrung negatif (<-0.5) sejak November 2020.
Terjadinya fenomena La Nina menandakan musim hujan yang cenderung lebih panjang jika dibandingkan dengan musim kemarau lebih basah bila dibandingkan tahun lalu.
Ketika ditanya terkait rekayasa cuaca, Guswanto menjelaskan, bahwa pada saat ini sudah tidak ada kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jabodetabek dan sekitarnya (TMC Jabodetabek dilakukan 10 hari yakni 21 Feb - 2 Maret 2021).
“TMC di Jabodetabek dilakukan berdasarkan keputusan hasil rapat dari BNPB, BPPT, BMKG, TNI AU, Pemprov DKI dan beberapa instansi terkait. Dalam TMC Jabodetabek dibagi peran antara lain yaitu BNPB menyediakan anggaran, BPPT dan TNI AU sebagai pelaksana dan BMKG untuk supporting informasi cuaca, utamanya informasi pertumbuhan awan, pusat awan konvektif, arah dan kecepatan angin, serta tingkat kelembaban,” ujar Guswanto. (OL-2)
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
BMKG merilis prakiraan cuaca Senin, 30 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
KLH KLH akan memberlakukan pengawasan ketat terhadap 4 ribu cerobong asap di 48 kawasan industri sekitar Jabodetabek. Hal itu dilakukan dalam upaya memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
Pramono juga menyebut pengadaan rute baru Trasjabodetabek mendapat respon yang baik dari masyarakat. Terlihat dari jumlah penumpang yang menggunakan rute baru tersebut.
Mayoritas menuju arah timur atau Trans Jawa dan Bandung sebanyak 176.319 kendaraan atau 47,8% dari total kendaraan.
MEMASUKI periode libur panjang Hari Raya Waisak, Jasamarga mencatat peningkatan volume lalu lintas pada tanggal 09 Mei 2025 di sekitar Jalan Tol Jabodetabek dan Jawa Barat
RATA-RATA volume lalu lintas harian jalan Tol Kunciran-Serpong mencapai 114.627 kendaraan. Ini berarti jalan tol itu mengalami pertumbuhan signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved