Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Konstruksi Jalur MRT Dimulai, Ini Rekayasa Lalin Thamrin

Putri Anisa Yuliani
09/2/2021 10:51
Konstruksi Jalur MRT Dimulai, Ini Rekayasa Lalin Thamrin
Pekerja menggarap proyek MRT Fase II Bundaran HI-Harmoni di Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Rabu (3/2/2021).(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

PAKET kontrak 201 (CP201) MRT Jakarta merupakan paket pertama dari proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan cakupan pekerjaan kontruksi jalur terowongan bawah tanah sepanjang 2.677 meter, mulai dari kawasan Bundaran HI (BHI) hingga Harmoni, serta pembangunan dua stasiun yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

"Sehubungan dengan adanya pekerjaan di atas, khususnya pekerjaan konstruksi Stasiun Thamrin dan persiapan pekerjaan 'tunneling', PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana akan melakukan penataan lalu lintas untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi periode 11 Februari 2021 sampai 31 Maret 2021," kata Plt Corporate Secretary Divison Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangan resminya, Senin (8/2). 

Periode 11 Februari–31 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:

a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara TransJakarta Bank Indonesia, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (4+1), dibagi 2 menjadi sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. 

Sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (2+1), serta sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular.

b. Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementrian ESDM hingga halte sementara TransJakarta Thamrin 10 tetap dengan konfigurasi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).

Periode 1 Februari–28 Februari 2021, tidak ada perubahan dari rekayasa lalu lintas yang sudah ada saat ini yaitu:

a. Jalan M.H Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One berubah dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular dan sisi kanan median tengah menjadi 2 lajur kendaraan regular serta 1 lajur campur (mixed traffic) antara lajur TransJakarta dan kendaraan regular (2+1).

b. Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur TransJakarta (4+1).

c. Tidak terjadi perubahan lajur pada Jalan M.H Thamrin sisi timur.

Periode 1 Maret–14 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Jalan M.H Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (3+1).

b. Jalan M.H Thamrin sisi timur di depan Sinarmas tetap terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1).

c. Pekerjaan yang dilakukan adalah persiapan marka jalan untuk tahap pekerjaan berikutnya (persiapan pekerjaan tunneling sisi barat dan pekerjaan tunneling sisi timur).

Baca juga: Sandiaga Ajak MRT Kembangkan Pariwisata dengan Platform Digital

Ahmad menegaskan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan dan lampu penerangan jalan umum (PJU). 

"PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan," jelasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya