Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan informasi peringatan dini potensi banjir. Hal itu disampaikan, khususnya, kepada warga sepanjangan bantaran sungai. Pasalnya, ada kenaikan tinggi air di Pos Pantau Depok.
Melalui akun Twitter @BPBDJakarta, disampaikan kenaikan permukaan air di Pos Pantau Depok TMA menjadi 225 cm. Hal itu menjadikan status waspada atau Siaga 3.
“Kami, BPBD DKI Jakarta, menginformasikan, pada pukul 09.15, ketinggian Pos Pantau Depok 225 cm mendung dalam status Siaga 3. Diimbau kepada warga sepanjang Bantaran Sungai agar waspada dan berhati-hati terhadap bahaya banjir,” cicit akun @BPBDJakarta, Minggu (7/2).
Baca juga: Tinggi Muka Air Capai 130 Cm, Bendungan Katulampa Siaga
Sebelumnya, pada BPBD DKI Jakarta menyebut Bendungan Katulampa berstatus siaga III atau waspada. Ketinggian muka air naik akibat curah hujan tinggi.
"Ketinggian muka air mencapai 130 centimeter (cm) pada pukul 06.00 WIB," tulis BPBD DKI Jakarta lewat akun Twitter @BPBDJakarta, Minggu (7/2).
BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi melalui Dews, media sosial, dan pemberitahuan kepada camat serta lurah. BPBD Jakarta mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk waspada terhadap potensi banjir. (OL-1)
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
PEMERINTAH Kota Tangerang terus mengupayakan penanganan banjir, khususnya di wilayah Pinang dan sekitarnya, dengan menggencarkan normalisasi drainase.
17 lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi baik di aula kantor kelurahan, tempat ibadah, hingga sarana pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB, sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta masih baniir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved