Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan informasi peringatan dini potensi banjir. Hal itu disampaikan, khususnya, kepada warga sepanjangan bantaran sungai. Pasalnya, ada kenaikan tinggi air di Pos Pantau Depok.
Melalui akun Twitter @BPBDJakarta, disampaikan kenaikan permukaan air di Pos Pantau Depok TMA menjadi 225 cm. Hal itu menjadikan status waspada atau Siaga 3.
“Kami, BPBD DKI Jakarta, menginformasikan, pada pukul 09.15, ketinggian Pos Pantau Depok 225 cm mendung dalam status Siaga 3. Diimbau kepada warga sepanjang Bantaran Sungai agar waspada dan berhati-hati terhadap bahaya banjir,” cicit akun @BPBDJakarta, Minggu (7/2).
Baca juga: Tinggi Muka Air Capai 130 Cm, Bendungan Katulampa Siaga
Sebelumnya, pada BPBD DKI Jakarta menyebut Bendungan Katulampa berstatus siaga III atau waspada. Ketinggian muka air naik akibat curah hujan tinggi.
"Ketinggian muka air mencapai 130 centimeter (cm) pada pukul 06.00 WIB," tulis BPBD DKI Jakarta lewat akun Twitter @BPBDJakarta, Minggu (7/2).
BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi melalui Dews, media sosial, dan pemberitahuan kepada camat serta lurah. BPBD Jakarta mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk waspada terhadap potensi banjir. (OL-1)
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Alat berat (eksavator) dikerahkan untuk membuka ruas jalan yang tertutup material longsoran seperti tanah, bebatuan dan pohon yang tumbang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved