Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
LEMBAGA Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang mengawali tahun 2021 dengan menggelar pelatihan tata rias kepada 20 warga binaannya pada Selasa (2/2). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program kerja 2020 yang sempat tertunda untuk meluluskn calon make up artist (MUA) dari kalangan narapidana.
Sebanyak 20 peserta pelatihan mendapat ilmu tata rias dengan berbagai level kesulitan. Mulai dari teori pengenalan tata rias, make-up dasar, make up acara, make-up acara formal, sampai fantasy make-up.
"Semua peserta mendapat sertifikat, jadi bisa dipakai untuk berwirausaha sebagai MUA jika mereka sudah bebas atau kembali ke masyarakat," kata Kepala Lapas Esti Wahyuningsih dalam keterangannya.
Tiap tahun Lapas Perempuan Tangerang meluluskan peserta pelatihan dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Esti mengatakan pihaknya juga mendatangkan mantan warga binaan yang telah sukses berkarier sebagai MUA pada kesempatan kali ini agar peserta termovitasi.
"Saya berharap mereka bisa sukses seperti mantan warga binaan kami sebelumnya. Kalaupun ada angkatan lama yang ikut pelatihan hari ini, sifatnya mereka hanya mengasah keterampilan saja," Esti melanjutkan.
Lebih jauh, Nanda, seorang mantan narapidana di Lapas Perempuan Tangerang dihadirkan untuk memberikan semangat kepada peserta pelatihan. Saat ini Nanda telah bekerja sebagai MUA salah satu brand kosmetik Prancis dan kerap diundang sebagai pembicara atau tutor dalam pelatihan di berbagai instansi pemerintah.
Baca juga : DKI Pastikan Pengendalian Banjir Berjalan di Masa Pandemi
Pelatihan tata rias maupun kegiatan lain yang diikutinya selama di lapas dianggap membantu untuk bertahan hidup sebagai wirausaha.
"Saya ingin sekali teman-teman yang sekarang ada di pelatihan ini lebih baik dari saya. Kita sudah seperti keluarga, jadi saling mengingatkan kalau segala skill yang kita dapatkan selama di lapas akan membantu kita bertahan hidup," ujar Nanda.
Sementara itu, kepala Seksi Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang Indri Yudhit menegaskan, tiap kegiatan yang melibatkan warga binaan dalam jumlah banyak telah melalui protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Bahkan tiap narapidana melalui tes PCR Swab serta Swab antigen secara berkala.
"Peserta ini seharusnya menjadi angkatan April 2020, tapi karena pandemi, harus tertunda beberapa kali," ujar Indri Yudhit.
"Warga binaan lapas telah melalui tes PCR dan antigen secara berkala. Kalau soal vaksin, kami baru saja menyerahkan data-data, hanya menunggu pelaksanaan vaksinasinya saja,"pungkas Indri. (RO/OL-7)
Dalam kegiatan itu, sebanyak 25 warga binaan yang terpilih mendapatkan pembekalan perihal teknik penulisan yang baik, di antaranya menulis cerpen, novel, dan puisi.
Dirjenpas berpesan kepada para kepala unit pelayanan teknis (UPT) untuk melakukan penguatan soliditas, komunikasi terbuka, dan kewaspadaan tinggi dari petugas lapas-lapas tersebut.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) hingga Juni 2025, terdapat kelebihan kapasitas atau overcrowding mencapai 89,64%.
Kaus Bertuliskan Forgive Your Self, Move Forward, Finish Strong mencuri perhatian dalam acara silaturrahmi Ditjenpas) dengan media di Jakarta, Selasa (15/7).
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
RENCANA Presiden Prabowo Subianto untuk membangun lembaga pemasyarakatan (LP) baru dinilai bakal menjawab persoalan overkapasitas warga binaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved