Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DISASTER Victim Identification RS Polri kembali mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Identifikasi dilakukan melalui pencocokan antara data postmortem atau data dari korban dan antemortem atau data dari keluarga korban.
"Sampai sore ini, update yang berhasil diidentifikasi empat korban," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (25/1).
Rusdi merinci empat korban itu ialah, Fazila Ammara (6), Sugiono Effendy (36), Yohanes (33), dan Nabila Anjani (11). Dengan begitu, total yang telah teridentifikasi hingga hari ini yakni 53 korban. Selain itu, Rusdi mengatakan 46 jenazah telah diserahkan kepada keluarga korban.
Rusdi mengatakan tim DVI akan terus mengindentifikasi korban lainnya, meski operasi pencarian tim SAR gabungan telah dihentikan pada Kamis (21/1).
"Tim DVI akan menyelesaikan tugas untuk memberikan kepastian kepada keluarga korban," jelasnya.
Baca juga: Aksi Geng Motor di Tangerang Semakin Menggila
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak telah hilang kontak pada Sabtu (9/1). Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.
Kronologis hilangnya kontak, pesawat SJ 182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB pesawat terpantau pada ketinggian 1700 kaki dari Jakarta. Diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki, dengan mengikuti standard instrument departure.
Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Route melihat pesawat Sriwijaya Air tersebut tidak pas mengikuti arah koordinat 075 derajat, melainkan ke barat laut (north west). Air Traffic Controller (ATC) langsung melaporkan arah pesawat, tapi dalam hitungan detik pesawat itu hilang dari radar.
Pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Total manifest tercatat 50 orang penumpang, terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi serta 12 kru pesawat. (OL-4)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved