Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pada hari ini Minggu (17/1), lima korban tragedi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 teridentifikasi. Namun, hanya empat yang akan disampaikan ke publik.
"Tim DVI hari ini berhasil mengidentifikasi lima korban. Kami harus menghormati keinginan keluarga yang menginginkan agar identitas korban tidak disampaikan, jadi patut kita hargai dan hormati," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/1).
Nama keempat korban itu, yakni Fao Nuntius Zai yang berusia 11 bulan, Yunni Dwi Saputri, 34, Iuskandar, 52, dan Oke Dhurrotul, 24.
"Kelima korban diidentifikasi melalui DNA," kata Rusdi.
Dengan begitu, total 29 korban telah teridentifikasi. Sebelumnya, korban yang teridentifikasi, yakni Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, dan Yohanes Suherdi. Lalu, Pipit Piyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni, dan Rahmawati
Kemudian, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Makrufatul Yeti, Arifin Ilyas, dan Arneta Fauzia.
Baca juga: Sepekan Insiden SJ 182, Menhub Tinjau Ramp Check Pesawat
Sementara itu, Rusdi mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah menyerahkan tiga jenazah ke keluarga korban untuk dimakamkan, yakni Arifin Ilyas, Makrufatul Yeti Srianingsih, dan Khasanah.
"Total sampai hari ini 15 korban telah diserahkan untuk dimakamkan," kata Rusdi.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak telah hilang kontak pada Sabtu (9/1). Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.
Kronologis hilangnya kontak, pesawat SJ 182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB pesawat terpantau pada ketinggian 1.700 kaki dari Jakarta. Diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki, dengan mengikuti standard instrument departure.
Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Route melihat pesawat Sriwijaya Air tersebut tidak pas mengikuti arah koordinat 075 derajat, melainkan ke barat laut (north west). Air Traffic Controller (ATC) langsung melaporkan arah pesawat, tapi dalam hitungan detik pesawat itu hilang dari radar.
Pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Total manifest tercatat 50 orang penumpang, terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi serta 12 kru pesawat. (A-2)
Posisi pesawat SJ182 setelah hilang kontak berada di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, dengan maksimal kedalaman sekitar 20 meter-23 meter.
Ada informasi dari nelayan terdengar suara ledakan di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Polisi masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Seluruh kapal telah bergerak menuju lokasi yang disinyalir menjadi titik koordinat terakhir SJ-182.
Satu posko di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, satu Bandar Udara Supadio, Pontianak, dan satu lagi di kantor pusat Sriwijaya Air.
PMI telah menyiapkan 100 relawan untuk membantu evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air kode penerbangan SJ182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1) sore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved