Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan gelandangan dan pengemis di Jakarta merupakan warga musiman yang hanya datang pada periode tertentu untuk
mengemis. Mereka kemudian kembali pulang ke kampung halaman mereka ketika sudah merasa cukup dengan pendapatan mereka.
Pernyataan Riza merespons aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di sejumlah titik di Jakarta Pusat. Risma datang untuk menemui gelandangan dan pengemis agar bersedia direlokasi.
Banyaknya pengemis musiman, menurut Riza, juga disebabkan warga DKI Jakarta yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Maklum, masih banyak warga yang memberikan
sedekah langsung kepada pengemis terutama di bulanbulan tertentu seperti Ramadan dan di saat pandemi covid-19.
Meski banyak pengemis musiman yang berasal dari luar Ibu Kota, Riza mengaku pihaknya tidak bisa langsung menutup Jakarta dari pendatang. Jakarta, terang dia, selalu terbuka bagi pendatang yang hendak mencari pekerjaan. Ia mengharapkan kesejahteraan bisa merata di seluruh daerah sehingga meminimalkan pendatang untuk mencari pekerjaan di Jakarta.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengkritik aksi blusukan Mensos Risma. Dia menilai blusukan tersebut dikemas berlebihan sehingga terlihat tidak elok di mata publik.
Mujiyono menawarkan apabila Risma ingin bertemu gembel di Jakarta, sebaiknya jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat. Menurut dia,
sebaiknya Risma datang ke daerah kumuh di Jakarta Barat, wilayah yang bisa ditemukan banyak gelandangan.
“Jangan lebay. Dikemas berlebihan norak jadinya. Yang dilakukan Bu Risma itu termasuk kategori berlebihan. Saya bilang, apa pun aktivitas politik yang dilakukan tokoh politik pasti bernuansa politis,” katanya.
Sebelumnya, Risma melakukan blusukan pada hari pertama tugasnya sebagai Mensos di jembatan Kali Ciliwung, bagian bawah fl yover Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2020). Risma juga menemukan tiga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) saat menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (4/1). (Put/Ssr/Hld/J-2)
Pemprov DKI Jakarta masih mengikuti arahan pemerintah pusat terkait BST yakni hanya diberikan empat kali masing-masing sekali di empat bulan.
Dinas Sosial DKI Jakarta akan menempatkan pengemis, pengamen, gelandangan yang ditertibkan oleh Satpol PP ke panti untuk mendapatkan rehabilitasi berupa pembinaan.
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp7,77 triliun untuk menyukseskan program penanggulangan kemiskinan di Raperda APBD tahun anggaran 2024.
Ratusan orang yang dicoret dari penerima bansos Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), dan Kartu Anak Jakarta (KAJ) itu dianggap tidak lagi memenuhi syarat.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program The IndRa Peduli ini menyasar warga orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ yang terlantar dan ditampung di panti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved