Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta nilai ekspor Jakarta pada November 2020 naik hingga 31,4% bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada November 2020, nilai ekspor Jakarta mencapai US$4.208 juta. Nilai ini naik bila dibandingkan ekspor pada Oktober 2020 yang mencapai US$3.202 juta.
"Secara year to year ekspor Jakarta pada November 2020 turun sebanyak 22,54% bila dibandingkan dengan November 2019 yang mencapai US$5.503 juta," kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (4/1).
Untuk nilai ekspor terbesar ada pada sektor industri pengolahan senilai US$900,58 juta. Angka ini naik dibandingkan Oktober 2020 yang sebesar US$892,24 juta.
Lalu untuk sektor migas justru menemui penurunan dari US$2,98 juta pada Oktober 2020 menjadi US$2,95 juta.
Kemudian sektor pertanian juga mengalami penurunan dari US$65,3 juta pada Oktober 2020 menjadi US$56,95 juta.
"Untuk negara tujuan ekspor terbesar Jakarta adalah Filipina dengan nilai US$145,45 juta. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya yang mencapai US$120 juta," kata Buyung.
Kemudian negara kedua tujuan ekspor terbesar Jakarta adalah Singapura dengan nilai US$112,34 juta. Nilai ini turun dari Oktober 2020 sebanyak US$122,15 juta.
Di tempat ketiga negara tujuan ekspor terbesar Jakarta pada November 2020 yakni Tiongkok sebesar US$105,39 juta. Nilai ini juga turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$123,02 juta. (OL-4)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved