Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEKJEN FITRA Misbah Hasan mengatakan realisasi anggaran untuk penanganan covid-19 di Jakarta masih sangat rendah.
Data yang diperbaharui per September, Misbah memaparkan realisasi anggaran baru mencapai 13,69%. Padahal Jakarta mendapatkan alokasi anggaran paling besar di Indonesia mencapai Rp10 triliun.
“Untuk penanganan covid-19 sebenarnya DKI itu alokasinya Rp10 triliun. Itu total alokasi pencegahan dan penanganan covid-19 di Jakarta. Namun, sampai September baru terealisasi 13,69%. Jadi masih sangat sedikit,” kata Misbah dalam diskusi secara virtual, Selasa (29/12).
Misbah menilai realisasi ini amat disayangkan masih rendah. Pasalnya realokasi untuk penanganan tertinggi merupakan yang tertinggi di antara provinsi-provinsi lain. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan serapan anggarannya yang rendah.
“Jadi ini menurut saya parah sekali ini DKI. Realokasi untuk penanganan covid-19 memang tertinggi di antara provinsi lainnya. Namun, serapannya menurut saya relative rendah hanya 13% totalnya ya.
Ia melanjutka, untuk alokasi kesehatan Rp2,6 triliun baru terealisasi sekitar 23%. Lalu untuk jaring pengaman sosial berupa bantuan sosial (bansos) alokasinya Rp7,6 triliun dan realisasinya baru 11% per September. Kemudian, untuk yang penanganan dampak ekonomi justru relatif kecil baru 0,06%.
“Ini menurut saya penting untuk menjadi catatan DKI ini. Di mana pandeminya masih sangat tinggi aksusnya bahkan pada masa PSBB kemarin juga peningkatan angkanya masih sangat tinggi. Tetapi serapan anggarannya masih rendah. Apalagi efektivitas, apakah sudah efektif yang terserap?” pungkasnya. (OL-8)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved