Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
KAPOLDA Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan pihaknya akan terus mengejar pelaku, pembuat, hingga penyebar video azan dengan lafaz "hayya alal jihad".
"Akan kami kejar terus. Mau sembunyi di lubang tikus juga akan saya kejar," kata Fadil di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, ramai sebuah video pendek di laman Youtube yang berjudul Merinding Azan di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Pimpinan Al Habib Bahar bin Smith, Senin (30/11). Video itu berisi lantunan azan yang menyerukan jihad.
Polisi telah menangkap pemilik akun @hashophasan, berinisial H, 32, yang diduga menyebarkan secara masif video tersebut. Selain itu, polisi juga menyelidiki grup Whatsapp Forum Muslim Cyber One (FMCO) News yang diduga menjadi sumber video azan hayya alal jihad.
"Kami masih dalami apa grup itu. Kemudian, apa perannya di grup itu maksud dan tujuan dia menyebarkan secara masif untuk apa, ini masih kita dalami," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Yusri belum memastikan apakah grup itu berafiliasi dengan salah satu organisasi masyarakat di Indonesia. Ia mengatakan polisi masih melakukan pengembangan.
Yusri mengatakan azan dengan seruan jihad itu meresahkan masyarakat karena mengandung provokasi. Selain itu, juga menunjukkan kondisi Indonesia yang sedang berperang. "Ini menimbulkan kegaduhan dan provokasi seolah-olah Indonesia berjihad dan bertarung melawan musuh," kata Yusri.
Yusri mengatakan Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Kementerian Informasi dan Informatika untuk menurunkan atau take down seluruh video azan dengan kalimat hayya alal jihad di media sosial.
Ia mengatakan video itu harus di-take down untuk mencegah adanya kegaduhan di tengah masyarakat. Pasalnya, video itu mengandung ujaran kebencian dan bernada hasutan. (Faj/Ykb /J-1)
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved