Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEPALA Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan kegiatan prioritas tahun depan yakni pengembangan dan peningkatan Intelligent Transportation System (ITS) traffic light. Tujuannya untuk menurunkan tingkat kemacetan.
"Tentu yang menjadi prioritas untuk mengatasi kemacetan yaitu bagaimana agar integrasi transportasi berlangsung secara baik," ujar Syafrin Liputo dalam rilis DPRD DKI, Kamis (19/11).
Program ini diharapkan dapat mendukung integrasi kendaraan umum di Jakarta. Dana untuk pengembangan dan peningkatan Intelligent Transportation System (ITS) traffic light sebesar Rp18,57 miliar. Syafrin yakin program tersebut mampu menurunkan tingkat kemacetan dengan cara mengurangi antrean di persimpangan jalan sebesar 30%.
"Bisa dibayangkan kalau terjadi penataan secara keseluruhan, terutama di persimpangan jalan yang kerap kali menjadi pusat kemacetan, maka dapat dipastikan dengan itu pergerakan warga dari sisi mobilitas bisa lancar," papar dia.
Baca juga: Hindari Macet, Jasa Marga Imbau Pengendara Pulang Lebih Awal
Selain itu, anggaran Dishub juga dialokasikan untuk subsidi transportasi umum. Detailnya, subsidi untuk pelayanan Transjakarta sebesar Rp2,87 triliun, MRT Rp509 miliar, dan LRT Rp270 miliar.
Dishub DKI mengusulkan 25 kegiatan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan APBD tahun anggaran 2021. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp4,25 triliun.(OL-5)
Pemprov DKI perlu menjelaskan bahwa ERP bukan pajak tambahan, melainkan mekanisme pengelolaan ruang jalan secara adil
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved