Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
CURAH hujan di Ibu Kota memasuki November tahun ini semakin tinggi. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda permukim an dan sejumlah ruas jalan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya sudah menginstruksikan pengerukan waduk, kali, dan saluran air secara intensif. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampungan air.
Pun upaya lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi genangan dan banjir ialah memastikan jajaran SKPD siap dengan tugas dan kewenangan masing-masing melalui penerbitan Instruksi Gubernur No 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
“Iya, curah hujan tinggi. Kita lakukan antisipasi dengan kerukan waduk-waduk itu intensif sekali. Anda bisa saksikan waduk-waduk Jakarta pengerukannya intensif sekali. Kemudian, pembersihan semua saluran-saluran itu dilakukan,” kata Anies, kemarin.
Anies juga menekankan kepada seluruh jajarannya terkait dengan kapasitas tampung drainase di Jakarta yang rata-rata hanya mampu menampung air dalam curah hujan maksimal 100 mm. “Bila hujan di bawah 100 mm per hari, tidak boleh banjir karena itu kapasitas kita. Bila di atas itu, apalagi sampai 377 mm, itu 3,5 kali lipat dari kapasitas drainase. Bila itu terjadi, ada dua indikator keberhasilan. Pertama, warga selamat. Kedua, surut kurang dari 6 jam. Jadi kita sekarang antisipasi itu,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta para lurah selalu memantau dan mengecek kondisi tali air pada tiap-tiap wilayah. “Soal tali air, teman-teman lurah mendata kondisi titik-titik rawan genangan. Lihat kondisi tali air,” tukasnya.
Uus menjelaskan salah satu faktor terjadinya genangan di jalan dipengaruhi kondisi eksisting tali-tali air. Faktor lainnya ialah tali air tersumbat sampah. Ia meminta kepada para lurah serta petugas Sudin Bina Marga untuk tidak terpaku dengan kondisi tersebut.
“Kalau ada genangan air, tapi kita lihat tali air berukuran kecil, lalu tersumbat sampah, itu akan sulit. Jadi perlu pelebaran tali-tali air agar tidak terjadi genangan,” terang dia.
Di Jakarta Pusat, kemarin, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memangkas pohon yang dinilai rawan tumbang saat terjadi hujan deras disertai angin. Sejauh ini petugas telah memangkas sebanyak 6.533 pohon yang tersebar di 8 wilayah kecamatan. (Put/Hld/Dmr/J-2)
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
TINGGINYA intensitas hujan yang terjadi sejak Minggu (3/8) malam menyebabkan banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
Asisten pembangunan DKI diminta agar merapikan dan mengelola dengan baik sepanjang sungai Ciliwung. Dengan begitu, bisa dijadikan tempat warga menikmati kota pada akhir pekan
Berdasarkan pendataan BPBD Kota Cimahi, ada 11 rumah dan satu sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Utama
Perlu pembuatan sistem pencegahan banjir yang cukup besar seperti waduk atau embung
Penambahan bukaan pintu pelimpah air dilakukan lantaran kian meningkatnya curah hujan di wilayah hulu waduk.
Di tengah kota Jakarta akan dibangun juga sumur-sumur resapan dan biopori agar tanah air di Jakarta ini sendiri juga bertambah.
Seluruh elemen masyarakat Jakarta diimbau dapat turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan
TINGGI permukaan air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat menyusut pada musim kemarau. Saat ini, penurunan muka air waduk telah mendekati batas bawah normal.
Bekerja sama dengan BRI Research Institute, BRI Life meresmikan rumah pemasaran UMKM Eceng Gondok Waduk Rawa Pening pada 7 Agustus 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved