Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Anies Minta Jajarannya Pastikan Keselamatan Warga Jika Banjir

Hilda Julaika
04/11/2020 11:38
Anies Minta Jajarannya Pastikan Keselamatan Warga Jika Banjir
Petugas Sudin Tata Air menggunakan alat berat melakukan pengerukan lumpur di Setu Babakan, Jakarta.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mewanti-wanti jajarannya untuk menjamin keselamatan warga jika banjir terjadi. Pasalnya, tahun ini, terdapat fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan jauh lebih tinggi dari biasanya.

Sementara itu, kemampuan drainase Jakarta untuk menampung curah hujan dengan batas maksimal 100 mm hujan per hari. Sehingga, apabila curah hujan yang turun di atas angka 100 mm per hari, perlu ada kesiagaan di lapangan.

Ada dua hal yang harus dijamin. Pertama, keselamatan seluruh warga DKI dan kedua mengupayakan genangan air bisa surut dalam 6 jam.

“Sehingga tanggung jawab kita ketika ini terjadi ada 2 kunci. Satu, memastikan seluruh warga selamat. Tanggung jawab kita memastikan seluruh warga selamat jangan ada korban. Indikator kedua adalah genangan bisa surut dalam waktu kurang dari 6 jam. Tanggung jawab kita menyiapkan seluruh kekuatan untuk bisa mengeringkan dalam waktu kurang dari 6 jam,” tegas Anies kala memberi pengarahan di Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan yang berlangsung di Lapangan JICT II, Tanjung Priok, Rabu (4/11).

Baca juga: Musim Penghujan Tiba, Anies Siapkan 3 Hal Hadapi Ancaman Banjir

Anies mengatakan pihaknya sudah mulai untuk melakukan pengerukan waduk-waduk di Jakarta. Dengan tujuan jika ada hujan dari pegunungan dan mengalir ke Jakarta bisa ditahan dulu di waduk-waduk tersebut.

Anies mengatakan sejumlah suplai alat-alat pengeruk seperti eskavator tidak hanya milik DKI. Tetapi juga dibantu oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga unsur swasta.

“Jadi, harapannya, air dari pegunungan yang masuk ke kota bisa ditahan dulu di waduk-waduk ini kemudian dialirkan secara bertahap. Karena aliran sungainya di situ. Kalau waduk pasti aliran sungai ya jadi dibangunnya di sekitar aliran sungai,” jelasnya.

Ia pun mengatakan, ada pembuatan waduk baru. Dari lokasi yang semula merupakan lahan kosong karena kontur tanahnya cekung. Fungsinya untuk mengalirkan air ke dalam waduk baru ini lalu dipompa untuk dialirkan ke sungai.

“Karena memang kontur tanahnya cekung, lalu ada perumahan, sudah terlanjur ada, solusinya kita buatkan waduk itu di Jakbar kita lakukan. Jadi, itu bukan karena aliran sungai, karena cekungan, lalu kita siapkan waduk baru,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya