Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tidak Ikut PJJ Enam Bulan, Siswa SMP Diberi Smartphone

Putri Anisa Yuliani
27/10/2020 17:42
Tidak Ikut PJJ Enam Bulan, Siswa SMP Diberi Smartphone
.(MI/Susanto)

DINAS Pendidikan DKI Jakarta sudah mengirimkan satu perangkat telepon genggam (HP) untuk Aditya Akbar, siswa SMP 286 Jakarta. Harapannya, telepon genggam tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk membantu Aditya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, satu perangkat telepon genggam tersebut sudah diberikan langsung oleh Kepala Sekolah SMP 286 Jakarta Suyanta. “Sudah diberikan langsung oleh Kepsek hari ini. Semoga bisa dimanfaatkan,” ujarnya Selasa (27/10).

Nahdiana menambahkan, selama ini Aditya selalu mengikuti PJJ di sekolahnya, bahkan sangat aktif. Ketika Aditya sempat tidak hadir PJJ, wali kelasnya kemudian mencari tahu. Baru diketahui kalau ternyata HP yang biasa digunakan oleh Aditya itu rusak dan tidak dapat digunakan. “Diketahuinya Jumat lalu,” terangnya.

Mantan Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta itu juga menyebut Aditya juga selalu mengikuti semua pelajaran, bahkan selalu mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasar catatan dari wali kelas, juga tidak ada nilai kosong dari semua mata pelajaran yang diberikan.

“Tidak ada nilai kosong. Semua dikerjakan. Ada satu tugas prakarya yang belum diserahkan dan itu tidak memengaruhi penilaian. Anaknya juga pintar,” tambahnya.

Dia juga memastikan bahwa tidak ada rencana untuk memberikan Aditya sanksi akibat tidak bisa mengikuti PJJ sampai enam bulan. Ini karena tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Aditya. “Tidak ada rencana untuk memberikan sanksi,” tegasnya.

Setelah diberikan telepon genggam, lanjut Nahdiana, Aditya bahkan langsung mengikuti PJJ yang dilakukan per hari ini. “Kami akan selalu memberikan dukungan kepada siswa,” ucapnya.

Sebelumnya, pelajar SMPN 286 Jakarta Aditya Akbar mengaku tak ikut pembelajaran jarak jauh atau PJJ selama enam bulan karena tak memiliki telepon genggam. Ia menyebut kesulitan ekonomi menyebabkan ayahnya tak mampu membelikan telepon genggam baru karena yang biasa ia gunakan telah rusak. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya