DKI Terapkan Budaya Cuci Tangan di Sekolah

Putri Anisa Yuliani
16/10/2020 03:45
DKI Terapkan Budaya Cuci Tangan di Sekolah
Sejumlah siswa SDN 15 Karet Tengsin mencuci tangan dengan sabun cair di Jakarta.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

PENDIDIKAN mencuci tangan akan diterapkan dalam pembelajaran sejak dini di seluruh sekolah di Ibu Kota. Tujuannya agar kebiasaan baik ini bisa menjadi budaya baru sehingga siswa patuh terhadap protokol kesehatan.

“Kami sudah terapkan itu juga di pendidikan sekolah-sekolah agar anak-anak terbiasa rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, kemarin.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sambung dia, telah berupaya menggaungkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) sejak pandemi covid-19 melanda melalui pelbagai aturan yang dikeluarkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub).

Komponen 3M pun, terang dia, selalu dicantumkan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan seluruh elemen masyarakat, baik masyarakat umum, pengusaha, maupun pemerintah dalam pergub tersebut.

“Melalui pergub dan turunannya, organisasi perangkat daerah wajib menggaungkan kepada konstituen di bawahnya untuk menyediakan fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, dan mewajibkan pemakaian masker. Contohnya dari kami kepada fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta Judistira mengatakan pembahasan Raperda Penanggulangan Covid-19 sudah selesai dan penge sahannya ditargetkan pekan depan.

Raperda itu memuat sanksi denda kepada pengendara roda empat pribadi yang kedapatan tidak memakai masker saat berkendara sendirian ataupun dengan penumpang lebih dari satu orang.

Judistira membeberkan alas an dikenainya sanksi denda kepada pengendara tersebut. Menurutnya, saat ini petugas di lapangan belum bisa membedakan mobil taksi daring dengan mobil pribadi yang benar-benar digunakan untuk kebutuhan pribadi.

Bahkan, apabila itu angkutan daring, akan berbahaya jika pengemudi tidak memakai masker. Pengemudi yang berpotensi pembawa virus menyebarkan virusnya di dalam area mobil yang tertutup. (Put/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya