Dinas SDA DKI Anggarkan Rp7 Miliar untuk Bangun Sumur Resapan

Putri Anisa Yuliani
05/10/2020 15:25
Dinas SDA DKI Anggarkan Rp7 Miliar untuk Bangun Sumur Resapan
Warga membersihkan rumahnya yang terendam banjir di Kawasan Kebon Pala, Jakarta, Senin (5/10).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp7 miliar untuk pembangunan sumur resapan.

Program sumur resapan adalah salah satu program pengendalian banjir yang dilakukan oleh Pemprov DKI di samping pengerukan waduk, saluran, dan sungai, serta pembangunan tanggul laut dan normalisasi sungai-sungai untuk pengendalian banjir.

"Tahun ini untuk anggaran di Dinas SDA ada Rp7 miliar. Ada pula anggaran di sudin-sudin tapi saya nggak hafal berapa kalau di sudin karena itu ada masing-masing catatannya dan seksi-seksi mana saja dibangunnya," kata Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Dudi Gardesi saat dihubungi Media Indonesia, Senin (5/10).

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Menurun

Ia mengatakan, untuk mempercepat pembangunan sumur resapan, pihaknya menggunakan metode e-procurement dengan e-catalogue. Namun, ia mengakui saat ini pembangunan sumur resapan cukup sulit dilakukan karena waktu yang tersisa tinggal dua bulan.

"Ada dua metode dalam membangun sumur resapan yakni dengan e-catalogue yang cepat. Kedua sumur resapan yang dibuat manual oleh petugas Satgas SDA di lapangan," ujarnya.

Dudi enggan merinci sejauh mana efektivitas sumur resapan itu terhadap pengendalian banjir Jakarta. Sebab, seluruh program pengendalian banjir tidak berdiri sendiri dan semuanya saling terkait satu sama lain.

"Saya bukan ranahnya menjawab itu. Tetapi kan kita tahu sendiri bahwa program pengendalian banjir di Jakarta tidak ada yang bisa berdiri sendiri karena penyebab banjir pun bermacam-macam. Jadi semuanya harus berjalan simultan, paralel agar bisa terlihat efektifnya," jelasnya.

Dudi lebih lanjut menambahkan, program pengendalian banjir tahun ini memang sedikit terhambat karena adanya realokasi anggaran yang mengharuskan anggaran infrastruktur dialihkan ke penanggulangan covid-19, pemberian bantuan sosial, dan pemulihan ekonomi.

"Jadi kita semaksimal mungkin melakukan program rutin yang itu tidak membutuhkan anggaran terlalu besar semisal pengerukan lumpur sedimentasi dan normalisasi saluran," ujarnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya