Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TERSANGKA kasus klinik aborsi di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, yakni dokter Sarsanto W. Sarsono, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (30/9) pagi.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Sarsanto meninggal di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena terinfeksi covid-19. Namun, Polda Metro Jaya (PMJ) membantah dan menyebut Sarsanto meninggal akibat penyakit bawaan.
"Bukan, tidak ada (meninggal karena korona). Sudah dites covid-19. Dirawat tiga hari yang lalu," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PMJ Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (30/9).
Baca juga: Polisi Buru Sindikat Calo di Balik Klinik Aborsi
Diketahui, Sarsanto ditangkap lantaran terlibat dalam praktik aborsi ilegal di sebuah klinik yang berlokasi di Jakarta Pusat. Selain Sarsanto, ada dua dokter lainnya yang turut diamankan pada pertengahan Agustus lalu, yakni SS (57) dan TWP (59).
Selain ketiga dokter tersebut, polisi menangkap 14 tersangka lain yang bertugas sebagai perawat dan karyawan. Mereka adalah EM (68), AK (27), SMK (32), W (44), J (52), M (42), S (57), WL (46), AR (44), MK (44), WS (49), CCS (22), HR (23), dan LH (46).
Dari hasil pengungkapan, diketahui klinik di Jalan Raden Saleh sudah beroperasi selama lima tahun. Sepanjang 2019 hingga April 2020, klinik tersebut telah melayani pasien sebanyak 2.368 orang.(OL-11)
Untuk proses pemusnahan janin, lanjut Calvijn, ada dua metode. Pertama melarutkan janin menggunakan cairan kimia. Kedua, dengan dibakar.
Ada dua metode pemusnahan janin. Pertama, melarutkan janin menggunakan cairan kimia.
Berdasarkan hasil pendalaman terhadap tersangka bernama Jainatun, 51, klinik tersebut telah meraup untung Rp800 juta lebih selama beroperasi.
Dari 10 tersangka yang telah diamankan terdapat sindikat lain yang juga membantu praktik ilegal itu. Selain itu, polisi juga menelusuri jaringan klinik aborsi lainnya.
Polisi memastikan tersangka kasus aborsi dr Sarsanto W Sarwono, 84, yang meninggal dunia bukan karena terinfeksi covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved