Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT kebijakan publik yang juga Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengkritisi tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa jenazah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah ke Balai Kota.
Saefullah diketahui menghembuskan nafas terakhirnya kemarin karena kalah berjuang melawan ganasnya Covid-19.
Baca juga: Polisi Tegaskan Masker Wajib Dikenakan dengan Sempurna
Kemarin, Anies dan jajaran SKPD yang berkantor di Balai Kota DKI termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Saefullah yang mobil jenazahnya dihadirkan di halaman Balai Kota.
Tigor mempertanyakan tindakan Anies yang membawa ambulans jenazah pasien Covid-19 ke tengah-tengah kerumunan orang. Padahal, sesuai protokol seharusnya ambulans dari RS tempat jenazah dirawat langsung membawa ke TPU.
"Pertanyaannya, kenapa jenazah Pak Saefullah, Sekda Jakarta yang meninggal kenapa dibawa ke Balai Kota? Bukannya jenazah yang meninggal karena positif Covid-19 langsung dimakamkan ke TPU? Jika memang ingin memberi penghormatan terakhir, kenapa tidak Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang datang menghampiri jenazah almarhum ke rumah sakit," kata Tigor dalam keterangan resminya, Rabu (16/9).
Menurut Tigor, sudah jelas sudah ada protokol kesehatan yang mengharuskan setiap jenazah yang wafat karena positif Covid-19 harus langsung dibawa untuk dimakamkan di TPU.
"Apalagi saat di Balai Kota terjadi penumpukan dan kerumunan orang yang datang ingin melihat memberi penghormatan ke alamarhum. Jelas kejadian tadi menjadi klaster penyebaran Covid-19. Perilaku kesombongan Anies sebagai atasan terhadap bawahannya ini sangat membahayakan menyebarkan Covid-19 dan melanggar hukum. Sikap ini juga membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak peduli dan tidak memiliki komitmen melindungi warga Jakarta," tegasnya.
Anies Baswedan, kata Tigor, sebagai Gubernur Jakarta hanya menjadikan masa pandemi Covid-19 ini sebagai panggung kekuasaan dan panggung kesombongan sekaligus panggung pencitraan.
Baca juga: Ini Alasan Saefullah Boleh Dimakamkan di Makam Keluarga
"Harap Menteri Kesehatan dan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 harus menegur keras perilaku Anies Baswedan yang membawa jenazah Sekda Saefullah ke Balai Kota yang wafat positif Covid-19 karena melanggar protokol kesehatan, melanggar hukum dan membahayakan rakyat. Juga memerintahkan semua yang hadir di Balai Kota tadi untuk diperiksa dan diwajibkan karantina 2 minggu di rumah sakit seperti yang dikatakan Anies Baswedan saat menetapkan Jakarta kembali ke PSBB awal pada hari Minggu 13 September 2020," tandasnya. (OL-6)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Gubernur DKI Anies Baswedan meminta doa dari seluruh pihak atas kepergian salah satu orang penting DKI tersebut. Ia mengatakan akan segera melakukan salat ghaib siang ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengonfirmasi, Sekda DKI Saefullah telah meninggal dunia.
Beberapa hari belakangan Sekda DKI sempat ada serangan jantung. Kondisi kesehatannya pun dikabarkan terus menurun.
Saefullah menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak 8 September 2020 hingga akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto pada Minggu (13/9) dini hari.
Saefullah, lanjutnya, adalah sosok sahabat dan rekan kerja yang baik.
Menurut Anies, Jakarta telah kehilangan salah satu rekan dan sahabat yang selama ini bersama termasuk saat memerangi Covid-19 di Ibu Kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved