Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengamat Sayangkan Anies Bawa Jenazah Sekda ke Balai Kota

Putri Anisa Yuliani
17/9/2020 12:41
Pengamat Sayangkan Anies Bawa Jenazah Sekda ke Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pegawai Pemprov DKI memberikan penghormatan terakhir kepada Sekda DKI Saefullah.(Ist)

PENGAMAT kebijakan publik yang juga Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengkritisi tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa jenazah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah ke Balai Kota.

Saefullah diketahui menghembuskan nafas terakhirnya kemarin karena kalah berjuang melawan ganasnya Covid-19.

Baca juga: Polisi Tegaskan Masker Wajib Dikenakan dengan Sempurna

Kemarin, Anies dan jajaran SKPD yang berkantor di Balai Kota DKI termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Saefullah yang mobil jenazahnya dihadirkan di halaman Balai Kota.

Tigor mempertanyakan tindakan Anies yang membawa ambulans jenazah pasien Covid-19 ke tengah-tengah kerumunan orang. Padahal, sesuai protokol seharusnya ambulans dari RS tempat jenazah dirawat langsung membawa ke TPU.

"Pertanyaannya, kenapa jenazah Pak Saefullah, Sekda Jakarta yang meninggal kenapa dibawa ke Balai Kota? Bukannya jenazah yang meninggal karena positif Covid-19 langsung dimakamkan ke TPU? Jika memang ingin memberi penghormatan terakhir, kenapa tidak Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang datang menghampiri jenazah almarhum ke rumah sakit," kata Tigor dalam keterangan resminya, Rabu (16/9).

Menurut Tigor, sudah jelas sudah ada protokol kesehatan yang mengharuskan setiap jenazah yang wafat karena positif Covid-19 harus langsung dibawa untuk dimakamkan di TPU.

"Apalagi saat di Balai Kota terjadi penumpukan dan kerumunan orang yang datang ingin melihat memberi penghormatan ke alamarhum. Jelas kejadian tadi menjadi klaster penyebaran Covid-19. Perilaku kesombongan Anies sebagai atasan terhadap bawahannya ini sangat membahayakan menyebarkan Covid-19 dan melanggar hukum. Sikap ini juga membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak peduli dan tidak memiliki komitmen melindungi warga Jakarta," tegasnya.

Anies Baswedan, kata Tigor, sebagai Gubernur Jakarta hanya menjadikan masa pandemi Covid-19 ini sebagai panggung kekuasaan dan panggung kesombongan sekaligus panggung pencitraan.

Baca juga: Ini Alasan Saefullah Boleh Dimakamkan di Makam Keluarga

"Harap Menteri Kesehatan dan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 harus menegur keras perilaku Anies Baswedan yang membawa jenazah Sekda Saefullah ke Balai Kota yang wafat positif Covid-19 karena melanggar protokol kesehatan, melanggar hukum dan membahayakan rakyat. Juga memerintahkan semua yang hadir di Balai Kota tadi untuk diperiksa dan diwajibkan karantina 2 minggu di rumah sakit seperti yang dikatakan Anies Baswedan saat menetapkan Jakarta kembali ke PSBB awal pada hari Minggu 13 September 2020," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya