Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
POLDA Metro Jaya (PMJ) menggelar rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Sugianto, seorang bos perusahaan pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, di Kelapa Gading, Jakarta.
Sebanyak 34 adegan direkonstruksi di halaman Resmob PMJ. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PMJ, Kombes Yusri Yunus, menyebut adegan terdiri dari pembelian senjata api yang dilakukan tersangka AJ. Senjata itu digunakan untuk menembak Sugianto.
Kedua, rekonstruksi mengenai perencanaan pembunuhan yang diotaki pelaku berinisial NL. Adapun NL merupakan pegawai Sugianto yang dituduh menggelapkan pajak perusahaan. Selain itu, korban juga sering memaki dan mengajak NL melakukan hubungan badan. Alhasil, NL merasa sakit hati.
Baca juga: Bos Pelayaran Dibunuh Eksekutor Amatiran
Salah satu adegan dalam rekonstruksi perencanaan menguak fakta bahwa NL sempat dirasuki oleh arwah ayahnya. Melalui NL, ayahnya berpesan kepada tersangka R alias MM, yang merupakan suami siri NL, untuk segera mengeksekusi korban.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/8) lalu, saat NL, R alias MM, AJ dan tersangka lain, yakni RS, berkumpul di Hotel Ciputra Cibubur. Mereka merencakan pembunuhan Sugianto. Belakangan diketahui R alias MM, RS dan AJ, adalah murid dari almarhum ayah NL, yang merupakan guru spiritual.
"Assalamualaikum, apakah kalian siap berjuang?" kata salah satu penyidik menirukan adegan NL yang dirasuki arwah ayahnya.
"Siap eyang," jawab R alias MM, AJ dan RS.
Baca juga: Jenazah Korban Penembakan di Kelapa Gading Jalani Autopsi
Setelah itu, NL jatuh pingsan. Namun, NL sempat dirasuki kembali oleh arwah ayahnya dan bertanya kepada tersangka R alias MM mengenai janjinya.
Rencananya, Sugianto akan dibunuh dengan dicekik menggunakan tali di dalam mobil. R alias MM ditunjuk sebagai eksekutor dengan berpura-pura sebagai petugas pajak. Namun usaha itu gagal.
Berikutnya, dipilih opsi pembunuhan dengan cara menembak korban. Adapun eksekutornya adalah DM alias M, yang dibantu oleh SY sebagai joki. Penembakan itu terjadi pada Kamis (13/8) lalu, di depan Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta.
Baca juga: Ditembak 4 Kali, Korban Penembakan di Kelapa Gading Tewas di TKP
Penembakan terhadap Sugianto menggunkan senjata api bermerek Browning Arms Company, dengan nomor seri NM01548 berkaliber 380 auto. Saat itu, DM memuntahkan sebanyak lima kali tembakan dari jarak dekat ke tubuh Sugianto. Lantaran penembak amatir, dari lima tembakan, hanya tiga yang menembus bagian badan korban.
Rekonstruksi ketiga ialah pascaeksekusi. Yusri menyebut ada tujuh adegan yang digelar. Adegan tersebut seputar pembagian uang kepada para tersangka.
"Bagaimana mereka membagi hasil uang yang disiapkan oleh NL, yang dititipkan J (AJ) maupun M (R alias MM). Sampai dengan bagaimana caranya dia menyimpan kendaraan dan barang bukti yang lain. Jadi total hari ini ada 34 adegan," papar Yusri.(OL-11)
Status laporannya sudah naik ke tahap penyidikan. Minggu lalu, ia pun hadir di Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan sebagai pelapor.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.50 WIB. Api membesar cepat, membakar rumah dengan bangunan dua lantai.
POLDA Metro Jaya melakukan penyelidikan terkait laporan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Jokowi. Polisi telah melakukan klarifikasi terhadap pihak SMAN 6 Surakarta
Para tersangka melakukan kejahatan tersebut dengan menggunakan modus BEC atau meretas email korbannya dan kemudian melakukan transaksi.
Kasus ini masih terus dilakukan pengembangan serta pendalaman.
Masyarakat saat ini telah diberikan sarana jika memang merasa mengalami kerugian dari setiap perkara yang sedang ditangani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved