Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemilik Usaha Dilarang Abaikan Risiko Kesehatan Pegawainya

Insi Nantika Jelita
31/7/2020 06:09
Pemilik Usaha Dilarang Abaikan Risiko Kesehatan Pegawainya
Ilustrasi--Petugas mendampingi buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus di Desa Gesikan.(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

DI tengah pandemi, menjaga kesehatan agar tidak terjangkit covid-19 menjadi hal krusial bagi keselamatan karyawan. Pemilik atau pengelola perusahaan diminta jangan mengabaikan risiko kesehatan pegawai.

Pasalnya, data dari Satgas Covid-19 menyebutkan 459 pegawai dari 90 perkantoran Jakarta telah terjangkit virus menular tersebut.

"Semua kegiatan usaha tidak boleh merisikokan kesehatan orang yang terlibat dalam kegiatanya (kerja)," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam tayangan Youtube Pemprov DKI, Kamis (30/7).

Anies pun menyinggung ada ancaman pidana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, apabila ada pihak yang melanggar aturan PSBB yang mengacu pada UU tersebut.

Baca juga: DKI Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan di Perkantoran

"Perlu saya garis bawahi bahwa dalam UU Karantina Kesehatan diatur tentang pelanggaran, yang menghalang-halangi penyelenggaraan karantina kesehatan ada tindakan pidana. Karena itu, kita tidak ingin terjadi (pelanggaran)," tutur Anies.

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, penekanan penyebaran covid-19 tidak bisa hanya pemerintah saja yang bekerja. Peran dan tugas masyarakat juga penting dengan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

"Bila hanya pemerintah yang melakukan testing, tracing dan treatment, tapi warga tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak, ada masalah. Di sisi lain, bila warga pakai masker kemudian mencuci tangan dengan baik, tapi pemerintah tidak meningkatkan kemampuan testing, tidak melakukan tracing, masyarakat tidak tahu siapa saja yang berpotensi menularkan," pungkas Anies. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik