Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Polisi akan Panggil Ulang Saksi Kematian Editor Metro TV

Tri Subarkah
20/7/2020 15:53
Polisi akan Panggil Ulang Saksi Kematian Editor Metro TV
Pembunuhan(Ilustrasi)

POLISI akan panggil kembali sejumlah saksi dari 30 orang yang telah diperiksa sebelumnya terkait dengan tewasnya kematian news editor Metro TV Yodi Prabowo, 25.

"Rencana kemungkinan ada beberapa saksi-saksi dari ke 30 ini yang akan kita lakukan pemeriksaan tambahan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta Utara, Senin (20/7).

Namun, Yusri enggan menyebutkan siapa-siapa saja yang akan dipanggil kembali untuk memberikan kesaksian tambahan. Menurut Yusri, hal tersebut dilakukan untuk membuat penyelidikan kasus kematian Yodi menjadi terang.

"Karena tim ini masih bergerak di lapangan, sudah memeriksa beberapa saksi. Tapi ada beberapa tambahan-tambahan lagi, petunjuk-petunjuk lagi, yang memang bisa dilakukan lagi pemeriksaan tambahan untuk beberapa saksi-saksi yang ada untuk membuat terang perkara ini, nanti kita tunggu seperti apa," papar Yusri.

Yusri mengisyaratkan bahwa salah satu saksi yang keterangannya akan ditambah adalah pacar Yodi, yakni Suci Fitri. Hal itu dikemukakan Yusri saat disinggung mengenai kesaksian Suci yang diduga tidak kooperatif karena dinilai memberikan keterangan bersifat bohong.

"Makanya saya bilang akan kami panggil lagi untuk pemeriksaan tambahan. Tidak ada kata kooperatif di sini, pemeriksaan itu kalau masih kurang kan kita boleh tambahan, kita tidak pernah katakan pacaranya tidak kooperatif, tidak. Tetapi kalau memang dianggap oleh penyidik, akan dipanggil ulang untuk pemeriksaan tambahan," tandas Yusri.

Dugaan mengenai keterangan Suci yang dinilai tidak kooperatif pertama kali dilontarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto pada Jumat (17/7) lalu.

"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah. Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku," papar Irwan.

Yusri menyebut kendala terbesar dalam mengungkap kasus tersebut disebabkan karena kondisi jenazah Yodi yang ditemukan lebih dari dua hari. Kendati demikian, polisi telah mengirim pisau yang ditemukan di TKP ke Laboratorium Forensik untuk mengetahui jejak pelaku.

"Ini yang membuat terkendala sedikit karena sudah terkena panas dan hujan. Tetapi terus kita lakukan pemeriksaan, termasuk pisaunya, ini yang masih kita kirim ke Labfor, mudah-mudahan hasil ini secepatnya keluar. Dari Labfor bilang bisa, tapi memang harus pelan-pelan," jelas Yusri.

Baca juga : Polisi Tambah Saksi dalam Kasus Kematian Editor Metro TV

Selain memanggil ulang para saksi dan mendalami pisau, Yusri juga mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil penyelidikan terhadap CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Sebelumnya, jenazah Yodi ditemukan pada Jumat (10/7) siang di pinggir tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Jakarta Selatan. Di tubuh Yodi, polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher.

Polisi juga menemukan sebilah pisau, dompet, KTP, NPWP, ATM Mandiri, tiga STNK, uang tunai Rp40 ribu, helm, jaket, dan tas selempang di TKP.

Pihak Metro TV meminta polisi untuk mengusut tuntas kejadian tersebut. Hal itu disampaikan oleh News Director Metro TV Arief Suditomo.

"Kami memohon kepada pihak kepolisian utnuk segera menuntaskan penyidikan sehingga kami dapat menemukan titik terang atas kejadian ini," ujar Arief.

Yodi diketahui telah bergabung bersama Metro TV sejak 15 Desember 2015. Yodi merupakan video editor di redaksi dan terakhir bertugas pada Selasa (7/7) pukul 15.000-22:27 WIB. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya