Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONFLIK cinta segitiga antara news video editor Metro TV, Yodi Prabowo, 25, dengan pacarnya, Suci Fitri, dan seorang perempuan berinisial L diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Yodi mengalami depresi sebelum mengakhiri nyawanya sendiri.
Kepala Bidang Hubungan Masyrakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan sebelum meninggal, Yodi sempat memberikan sinyal kepada Suci dengan sebuah pertanyaan yang kurang lebih berbunyi, "Kalau saya tidak ada, bagaimana?"
Menurut Yusri, sinyal tersebut juga tidak hanya disampaikan Yodi terhadap Suci, melainkan juga terhadap L.
"Dia (Yodi) juga ngomong sama L seperti itu juga," kata Yusri saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (26/7).
Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menjelaskan bahwa pertanyaan Yodi tersebut merupakan pertanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri. Menurut Reza, pertanyaan Yodi itu mungkin saja dianggap sepele oleh orang awam.
"Pemikiran semacam ini sama sekali tidak boleh dianggap enteng. WHO, misalnya, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya," jelasnya.
Selain suicidal ideation tersebut, dari hasil pemeriksaan terhadap L, Yusri menjelaskan bahwa ada gelagat aneh sebelum Yodi meninggal. Gelagat tersebut juga ditunjukkan Yodi kepada rekan-rekannya yang lain.
"Gelagat-gelagatnya sudah lain, nggak mau kumpul, nggak mau makan, nggak mau bicara, apa segala," papar Yusri.
Sebelumnya pada ungkap kasus yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Dirreskrimum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan konflik di antara Yodi dengan Suci dan L sudah dapat diselesaikan sebelum Yodi meninggal.
Baca juga : Tempat Hiburan Bisa Dibuka dengan Pembatasan Jam Operasional
Meskipun demikan, hal itu bukan menjadi patokan bahwa problem depresi yang dialami Yodi selesai. Yusri mengingatkan berdasarkan keterangan ahli psikolog forensik, tanda-tanda depresi seseorang akan berbeda satu sama lain.
"Memang betul (sudah selesai konfliknya), menurut mereka (L dan S). L dan S pun sudah menyampaikan dalam ini, iya (sudah selesai). Tapi apa dalam dirinya Yodi? Kan kita nggak tau dalam dirinya Si Yodi dong," tandas Yusri.
Selain konflik cinta segitiga tersebut, faktor lain yang diduga kuat menjadi penyebab depresi yang dialami Yodi adalah penyakitnya. Berdasarkan hasil penelusuran transaksi keuangannya, Yodi sempat berobat ke poli kulit dan kelamin di RSCM.
"Ada beberapa pengecekan dan salah satunya adalah atas kehendaknya sendiri melakukan pengecekan positif atau tidaknya HIV," ungkap Tubagus.
Sampai dirinya meninggal, Yodi tidak mengetahui hasil tes kesehatan yang dilakukannya. Namun, Tubagus memastikan bahwa Yodi negatif HIV.
Polda Metro Jaya menduga kuat bahwa penyebab meninggalnya Yodi adalah bunuh diri. Hal itu didasarkan dengan beberapa fakta yang ditemukan selama penyidikan. Salah satunya adalah rekaman kamera CCTV di Ace Hardware yang menangkap Yodi membeli pisau.
Pisau tersebutlah yang pada akhirnya diduga digunakan Yodi saat bunuh diri. Polisi juga tidak menemukan sidik jari atau DNA lain baik di pisau maupun barang Yodi yang lain. (OL-2)
Kematian yang dinilai tidak wajar itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Metro TV.
Polisi, lanjut Irwan, masih mencari benda tumpul itu di lokasi kejadian, pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Jakarta Selatan.
Hingga Minggu (12/7) sebanyak 20 saksi telah diperiksa. Para saksi merupakan teman dan keluarga Yodi.
Lokasi tersebut menurutnya sudah sepi jika hari sudah berganti malam, khususnya di atas pukul 22.00 WIB.
Dalam ingatan Amir, saat malam kejadian Rabu dini hari (8/7) ada dua remaja yang duduk di depan warungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menutukan, Yodi Prabowo tewas akibat luka senjata tajam di leher dan dadanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved