Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Polda Metro: Saksi L Cium Gelagat Aneh Yodi Sebelum Meninggal

Tri Subarkah
26/7/2020 17:29
Polda Metro: Saksi L Cium Gelagat Aneh Yodi Sebelum Meninggal
Ilustrasi(MI/Semo)

KONFLIK cinta segitiga antara news video editor Metro TV, Yodi Prabowo, 25, dengan pacarnya, Suci Fitri, dan seorang perempuan berinisial L diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Yodi mengalami depresi sebelum mengakhiri nyawanya sendiri.

Kepala Bidang Hubungan Masyrakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan sebelum meninggal, Yodi sempat memberikan sinyal kepada Suci dengan sebuah pertanyaan yang kurang lebih berbunyi, "Kalau saya tidak ada, bagaimana?"

Menurut Yusri, sinyal tersebut juga tidak hanya disampaikan Yodi terhadap Suci, melainkan juga terhadap L.

"Dia (Yodi) juga ngomong sama L seperti itu juga," kata Yusri saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (26/7).

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menjelaskan bahwa pertanyaan Yodi tersebut merupakan pertanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri. Menurut Reza, pertanyaan Yodi itu mungkin saja dianggap sepele oleh orang awam.

"Pemikiran semacam ini sama sekali tidak boleh dianggap enteng. WHO, misalnya, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya," jelasnya.

Selain suicidal ideation tersebut, dari hasil pemeriksaan terhadap L, Yusri menjelaskan bahwa ada gelagat aneh sebelum Yodi meninggal. Gelagat tersebut juga ditunjukkan Yodi kepada rekan-rekannya yang lain.

"Gelagat-gelagatnya sudah lain, nggak mau kumpul, nggak mau makan, nggak mau bicara, apa segala," papar Yusri.

Sebelumnya pada ungkap kasus yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Dirreskrimum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan konflik di antara Yodi dengan Suci dan L sudah dapat diselesaikan sebelum Yodi meninggal.

Baca juga : Tempat Hiburan Bisa Dibuka dengan Pembatasan Jam Operasional

Meskipun demikan, hal itu bukan menjadi patokan bahwa problem depresi yang dialami Yodi selesai. Yusri mengingatkan berdasarkan keterangan ahli psikolog forensik, tanda-tanda depresi seseorang akan berbeda satu sama lain.

"Memang betul (sudah selesai konfliknya), menurut mereka (L dan S). L dan S pun sudah menyampaikan dalam ini, iya (sudah selesai). Tapi apa dalam dirinya Yodi? Kan kita nggak tau dalam dirinya Si Yodi dong," tandas Yusri.

Selain konflik cinta segitiga tersebut, faktor lain yang diduga kuat menjadi penyebab depresi yang dialami Yodi adalah penyakitnya. Berdasarkan hasil penelusuran transaksi keuangannya, Yodi sempat berobat ke poli kulit dan kelamin di RSCM.

"Ada beberapa pengecekan dan salah satunya adalah atas kehendaknya sendiri melakukan pengecekan positif atau tidaknya HIV," ungkap Tubagus.

Sampai dirinya meninggal, Yodi tidak mengetahui hasil tes kesehatan yang dilakukannya. Namun, Tubagus memastikan bahwa Yodi negatif HIV.

Polda Metro Jaya menduga kuat bahwa penyebab meninggalnya Yodi adalah bunuh diri. Hal itu didasarkan dengan beberapa fakta yang ditemukan selama penyidikan. Salah satunya adalah rekaman kamera CCTV di Ace Hardware yang menangkap Yodi membeli pisau.

Pisau tersebutlah yang pada akhirnya diduga digunakan Yodi saat bunuh diri. Polisi juga tidak menemukan sidik jari atau DNA lain baik di pisau maupun barang Yodi yang lain. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya