Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Miskin Bertambah, DPRD DKI Minta Pemprov Manfaatkan CSR

Putri Anisa Yuliani
17/7/2020 14:47
Warga Miskin Bertambah, DPRD DKI Minta Pemprov Manfaatkan CSR
Ilustrasi: Potret warga kurang mampu di DKI Jakarta(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

WAKIL Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Bidang Perekonomian Abdul Aziz angkat bicara mengenai jumlah penduduk miskin yang bertambah berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.

Abdul Aziz mengatakan, untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan beberapa langkah, dimulai dari mendata secara akurat warga yang tergolong miskin sesuai standar BPS. Kemudian data itu disinkronisasi dengan data pemerintah pusat.

"Untuk meningkatkan kesejahteraan warga terutama mengangkat derajat kehidupan warga miskin, Pemprov DKI Jakarta bisa melakukannya melalui kerja sama dengan pihak swasta lewat dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR," kata Abdul Aziz saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (16/7).

Dana CSR ditambah dana bantuan dari Pemprov DKI Jakarta bisa digunakan untuk memberi bantuan modal agar warga bisa mendirikan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Memberikan bantuan kredit tanpa bunga, tanpa agunan untuk UMKM sebagai stimulus untuk pertumbuhan ekonomi," jelas Abdul Aziz.

Baca juga: UI: Bantuan Konsumsi dan Modal Kerja, Kunci Tekan Kemiskinan

Pelibatan pihak ketiga yakni kalangan profesional juga dibutuhkan untuk mendampingi dan memberikan edukasi kepada para warga yang merintis UMKM ini agar bisa berjalan lancar dan mampu menghadapi tantangan ke depan.

"Libatkan pihak ketiga profesional untuk pendampingan usaha. Pemprov DKI juga bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga zakat dan LSM untuk memberikan bantuan," ujarnya.

Evaluasi program dan kebijakan ini juga harus dilakukan secara berkala guna melihat efektivitas dan manfaat yang diterima warga.

Sebelumnya, BPS DKI Jakarta menyatakan jumlah warga miskin di Jakarta bertambah 118 ribu orang menjadi 480 ribu orang pada Maret 2020. Jumlah tersebut setara dengan 4,53% dari total penduduk di ibu kota atau naik 1,11% jika dibandingkan dengan kondisi pada September 2019.

Angka kemiskinan tersebut tertinggi dalam satu dekade terakhir bahkan hampir menyamai kondisi Jakarta 20 tahun lalu (4,96%). Penambahan penduduk miskin pada periode ini disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang dipengaruhi kenaikan harga barang jasa dan kehilangan sumber pendapatan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya