Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemprov DKI Diminta Jangan Abaikan Limbah Medis Korona

Insi Nantika Jelita
19/6/2020 21:16
Pemprov DKI Diminta Jangan Abaikan Limbah Medis Korona
Limbah Covid-19(Antara)

WAKIL Ketua Fraksi NasDem DKI Jakarta Nova Harivan Paloh meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI sebagai leading sektor pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), harus memastikan limbah medis tidak mencemari lingkungan warga.

Menurutnya, di tengah pandemi, penggunaan masker sekali pakai dan hand sanitizer dalam kemasan botol masif dipakai warga. Hal itu menyebabkan sampah medis rumah tangga menumpuk.

Tidak hanya itu, Nova juga menyinggung soal sampah medis dari rumah sakit. Tumpukan alat pelindung diri (APD) juga riskan mencemari lingkungan sekitar rumah sakit.


"Limbah rumah sakit ini tidak boleh sampai tercemar di lingkungan warga. Kalau tiba-tiba ada limbah rumah sakit di masyarakat, rumah sakitnya bisa terkena pidana,” kata Nova dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (19/6).

Nova menyebut, limbah medis dari rumah sakit mengalami peningkatan. Ia meminta Dinas LH berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan agar limbah berbahaya dan beracun dapat dipilah dengan benar

Dinas LH juga harus membuat rekomendasi dan panduan khusus kepada seluruh rumah sakit ataupun pihak ketiga tentang pengelolaan limbah.

Wakil Ketua Komisi D itu menyebut jika merujuk dari ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, setiap rumah sakit bisa memiliki inseminator sendiri.

Sebelumnya, pada (16/6) lalu Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI, Rosa Ambarsari menuturkan pihaknya mengumpulkan 206,76 kilogram (kg) limbah infeksius covid-19.

Dari lima wilayah administrasi di Ibu kota, yang paling banyak mengumpulkan limbah infeksius covid-19 ialah Jakarta Selatan. Limbah infeksius dari wilayah itu mencapai 85 kg. (OL-8).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya