Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Hari Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Insi Nantika Jelita
15/6/2020 15:01
Hari Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Foto udara suasana perkantoran saat matahari terbit di Jakarta, Selasa (26/5).(MI/RAMDANI)

KUALITAS udara dari data AirVisual menunjukan Jakarta berada di peringkat pertama terburuk sedunia. Sampai pukul 12.15 WIB, nilai air quality index (AQI) Jakarta adalah 166 dan kualitas udara Ibu Kota dinyatakan tidak sehat atau 'unhealthy'.

Hal ini diasumsikan karena adanya pelonggaran aktivitas warga saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi di Jakarta. 

Perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar tradsional dibuka pascatutup selama dua bulan kemarin.

Peringkat atau nilai AQI tersebut memang sewaktu-waktu bisa berubah tiap saat. Namun, data tersebut sangat berbeda saat libur Hari Raya pada (24/5) lalu yang menunjukan kualitas udara semakin baik.

Saat itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andono Warih menuturkan, konsentrasi PM2,5 di semua lokasi pemantauan kualitas udara menunjukan angka penurunan. Secara keseluruhan rata-rata PM2,5 sebelum dan saat Idul Fitri memenuhi baku mutu PM2,5 (<65 ug/m3).

Baca juga: Perdana Layani Masyarakat, Imigrasi Jakbar Terapkan Aturan Ketat

Sementara itu, Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin menuturkan, adanya penurunan pencemaran udara terjadi bukan selama PSBB. Melainkan pada pertengahan Maret lalu saat adanya imbauan soal social distancing.

"Pencemaran udara turun paling tinggi saat 10 hari pertama imbauan social distancing pada 16 sampai 25 Maret. Jumlah kendaraan motor turun hampir 95%. Namun, minggu-minggu berikutnya pada 5 April dan seterusnya masyarakat sudah enggak patuh. Sudirman-Thamrin sudah ramai lagi," jelas Syafrudin beberapa waktu lalu.

Syafrudin menjelaskan dari suveri Air Pollutants, penyumbang pencemaran udara terbanyak berasal dari sepeda motor. Dari 19.165 ton/hari pencemaran udara, sumber utama ialah sepeda Motor dengan 44,53%, lalu disusul Bus dengan 21,43%, truk dengan 17,70%, mobil Solar dengan 1,96%, mobil bensin dengan 14,15% dan Bajaj dengan 0,23%. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya