Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
JELANG Lebaran, masih terjadi pelanggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Hal ini dikonfirmasi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Saat monitoring ke pasar tersebut beberapa hari lalu, dia melihat ada kerumunan warga.
"Ternyata memang di sana cukup padat. Kami kerahkan petugas lakukan penertiban parkir yang asal," ujar Syafrin di Jakarta, Rabu (20/5).
Baca juga: Lusa, Kendaraan yang Nekat Mudik Keluar Kota Bakal Diderek
Dia menilai kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya covid-19. Apalagi di masa PSBB, masyarakat seharusnya menerapkan physical distancing saat di luar rumah.
"Setelah ditertibkan parkirnya, traffic jadi lancar. Kami imbau pada saat PSBB, ya lebih baik berdiam diri di rumah. Kita lalui pandemi ini secara baik. Kan bisa juga belanja online," pungkas Syafrin.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta juga mengamini pedagang kaki lima atau penjual baju kerap mencuri waktu untuk nekat berjualan. Pihaknya sering menegur bahkan memberikan sanksi sosial kepada pelanggar. Namun, hal itu masih terus berulang.
Baca juga: Tunawisma Korban Pandemi Ditampung di GOR Tanah Abang
"Ya itu lah manusia, enggak disiplin. Kalau anggota kami lengah, dia (penjual) buka. Kalau ada anggota yang jaga, dia tutup. Kita kenakan sanksi dan pemanggilan pengelolanya," kata Arifin.
Seperti diketahui, pedagang masih membuka lapak di trotoar bawah jembatan penyeberangan Gedung Central Tanah Abang (CTA). Kios penjual pakaian di seberang Blok G masih ramai dikunjungi pembeli. Selain di Blok G, pedagang juga masih berjualan di trotoar Blok F. Adapun di Blok A dan Blok B, tidak ada pedagang yang berjualan di trotoar.(OL-11)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved