Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MESKI belum pasti mengetahui kapan pandemi Covid-19 di Jakarta berakhir, Vice president Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono memprediksi jalannya transportasi di Jakarta.
Ia menyebut, situasi di dalam halte, terminal atau stasiun bahkan di dalam kendaraan masih menerapkan physical distancing atau menjaga jarak dengan yang lain.
"Memang physical distancing itu berlawanan dengan arti massal sendiri. Tapi, kapasitas kendaraan juga tidak dilakukan secara normal usai pandemi. Warga tetap menjaga jarak saat mengantre karcis," ujar Bambang dalam diskusi 'Menjaga Transportasi di Jakarta tetap Lancar Pascapandemi Korona' secara virtual, Jakarta, Minggu (10/4).
Ia mencontohkan negara seperti Swiss, Korea, dan Beijing yang perlahan kembali normal usai pandemi tersebut. Menurutnya, di negara tersebut sudah menerapkan cashless dan pengurangan kontak secara langsung. Mereka mengandalkan aplikasi yang disiapkan pemerintah, jika ingin menaiki transportasi. "Yang menarik di Beijing itu mereka sediakan aplikasi untuk menjadwalkan keberangkatan warga di stasiun. Misalnya si A jam sekian naik keretanya. Hal itu untuk mencegah adanya antrian panjang," jelas Bambang.
Di negara maju lainnya, katanya, warga mengurangi intensitas menggunakan transportasi. Menurut Bambang, banyak dari mereka yang bakal berjalan kaki atau bersepeda selama beraktivitas. "Paling aman mereka menggunakan kendaraan pribadi. Tapi untuk di sini, pemerintah apakah mau menyediakan aplikasi seperti di Korea atau Tiongkok itu, kita lihat nanti," kata Bambang.
Pascapendemi juga, sebutnya, ketidakpercayaan atau distrust antara warga dengan lain juga masih tinggi. Penggunaan masker dan cuci tangan juga tidak akan ditinggalkan meski pandemi Covid-19 berakhir. (OL-12)
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Polri menyatakan kesiapannya dalam membantu kebijakan pemerintah terkait penanganan virus covid-19. Ini terkait kebijakan pembatasan sosial berksala besar yang disampaikan Presiden RI
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menerapkan protokol pengelolaan masker bekas dari rumah tangga. RS dan klinik kesehatan telah bekerja sama dengan jasa pengolahan limbah medis berizin
Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Doni Monardo mendukung sikap tegas ketua RT/RW terhadap warganya yang tidak mematuhi physical dan social distancing.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menuturkan jumlah penumpang kereta api menunjukkan tren penurunan.
"Pasien sudah sembuh bertambah 2 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga total pasien sembuh menjadi 33 orang, " terang juru bicara Covid-19 Pemerintah Kota Depok Dadang Wihana.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan bahwa buruh tidak akan menggelar aksi atau unjuk rasa. Mereka akan melakukan aksi sosial
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved