8 Tunawisma Ditampung di GOR Tanah Abang

Putri Anisa Yuliani
27/4/2020 16:03
8 Tunawisma Ditampung di GOR Tanah Abang
Penyandang Masalah dan Kesejahteraan Sosial (PMKS) beristirahat di jembatan penyeberangan orang di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (19/8(MI/SUSANTO)

HINGGA kini jumlah tunawisma yang ditampung di GOR Tanah Abang berjumlah delapan orang. Sebanyak tiga orang merupakan warga yang diciduk bersama 52 orang lainnya oleh Pemkot Jakarta Pusat pada Jumat (23/4) lalu.

Tiga orang ini menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin adalah warga yang berasal dari luar Jakarta dan tidak memiliki sanak saudara untuk menampung sementara di Jabodetabek selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Polisi Selidiki Kebakaran di Christ Cathedral Gading Serpong

"Satu orang ibu-ibu berasal dari Papua. Sementara dua orang lainnya pria asal Pekanbaru, Riau. Mereka tidak ada sanak saudara yang bisa menampung di sini dan tidak bisa juga pulang ke daerah asal karena ada pembatasan ke luar kota. Jadi sesuai arahan Pak Gubernur, mereka kita tampung di sini sampai situasi kondusif," kata Ngapuli saat dihubungi Media Indonesia, Senin (27/4).

Sementara itu, terdapat lima orang yang digiring ke GOR Tanah Abang semalam hasil dari penyisiran Satpol PP Jakpus. Kelima orang itu ditampung sementara dan hari ini akan dilakukan asesmen atau pendalaman oleh pekerja sosial Sudinsos Jakpus.

Menurut Ngapuli, fasilitas kebutuhan dasar seluruhnya disediakan oleh Sudinsos Jakpus. GOR pun miliki fasilitas lengkap seperti kamar mandi yang jumlahnya cukup banyak dan bersih. Sementara itu, protokol covid-19 juga diterapkan di dalam GOR.

"Mereka kita beri jarak 1 meter untuk tempat tidur. Yang ibu-ibu tidur di lantai bawah sementara untuk yang pria di lantai dua. Ada petugas kita di sana yang berjaga dan dicek kesehatannya setiap hari jadi kita jamin amanlah," tegasnya.

Baca juga: Langgar PSBB DKI, 76 Perusahaan Disegel

Sementara itu, untuk tunawisma yang berasal dari Papua menurut asesmen sementara hendak ke Jakarta karena ingin menjemput anaknya yang akan lulus SD tahun ini dan menghuni salah satu panti sosial di bawah Pemprov DKI.

"Nah, itu sedang kita selidiki lagi apa benar. Kalau benar dan nanti ketemu anak yang bersangkutan, untuk sementara kita rencanakan akan masukkan dia ke panti tersebut juga menemani anaknya. Tapi kita akan rapid test dulu. Kalau negatif barulah bisa," ujarnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya